SENTANI, PapuaSatu.com – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Kabupaten Jayapura, Gustaf Griapon,ST,M.Sos berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke Distrik Kaureh, Rabu (31/5/23).
Hal itu guna monitoring secara langsung kondisi BTS (Tower Base Transceiver Station) N3T (Non Terdepan, Tertinggal dan Terpencil) yang telah dibangunan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen Kominfo) melalui Badan Akasesibilitas Teknologi dan Informasi (Bakti) di 9 kampung di Distrik Kaureh.
9 kampung tersebut, yakni, Kampung Bumisahaja, Kwarja, Nawa Mukti, Nawa Mulya, Purnama Jati, Taqwa bangun Distrik Yapsi dan Lapua, Sebum, Soskotek.
Kepada setiap kepala kampung juga masyarakat saat lakukan monitoring tower BTS N3T Bakti Kominfo di 9 kampung di Distrik Kaureh, Gustaf mengatakan, kehadiran BTS Non 3T sebagai sarana layanan telekomunikasi yang di bangun di sejumlah kampung di Kabupaten Jayapura, adalah suatu kemajuan yang terjadi di Kabupaten Jayapura.
“Namun secara tidak langsung atau tanpa kita sadari kami juga sedang menyiapkan senjata yang sewaktu-waktu dapat menyerang kami sendiri,” ungkapnya.
Hal itu seperti pemanfaatan sosial media yang salah, saling menghujat di media sosial dan penyebaran informasi bohong (hoax).
“Oleh sebab itu workshop literasi digital ini sangat penting guna mengedukasi masyarakat,” ujarnya.
“Pemerintah kampung bisa menggunakan dana kampung untuk pelatihan literasi digital, adalah langkah yang positif dalam memastikan kelancaran program tersebut,” ucap Gustaf Griapon.
Dengan menggelar kegiatan literasi digital di kampung, masyarakat dapat mempelajari penggunaan komputer, internet, aplikasi-aplikasi yang relevan, serta memahami pentingnya keamanan dan etika di media online.
Selain itu, kegiatan literasi digital juga dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat tentang peluang yang ada dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, seperti akses ke informasi, peluang bisnis online, dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Kata Gustaf, dalam rangka menyambut pesta demokrasi, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan datang masyarakat harus bijak menggunakan media sosial.
“Dalam rangka Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan datang, masyarakat harus bijak dalam menggunakan media sosial, maka literasi digital menjadi hal yang perlu dilakukan guna mengedukasikan setiap setiap pemanfaatan sarana-sarana digital dan telekomunikasi yang sudah kita jumpai saat ini,” terangnya.
Dirinya berharap, koordinasi yang baik perlu dilakukan di kampung maupun bersama pihak lainya untuk sumber dana guna pelaksanaan pelatihan literasi digital ini.
“Sehingga dapat memastikan bahwa dana tersebut digunakan dengan efektif dan efisien untuk melaksanakan program literasi digital yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.[yat]