Kapolri dan Panglima TNI Berbicara Dari Hati Ke Hati Dengan Tokoh Pegunungan Tengah Papua

521
Kapolri Jenderal Polisi Prof. DR. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP, yang mengenakan mahkota kehormatan dari adat pegunungan tengah Papua saat berfoto bersama tokoh-tokoh Pegunungan Tengah Papua pada kunjungannya ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (7/9/19).
Kapolri Jenderal Polisi Prof. DR. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP, yang mengenakan mahkota kehormatan dari adat pegunungan tengah Papua saat berfoto bersama tokoh-tokoh Pegunungan Tengah Papua pada kunjungannya ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (7/9/19).

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Setelah melaksanakan rangakain pertemuan dengan berbagai komponen masyarakat dan pemerintah di Kota Jayapura, Kapolri Jenderal  Polisi Prof. DR. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D, bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP, juga berkesempatan melaksankan kunjungan ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (7/9/19).

Dalam kunjungannya, Kapolri dan Panglima TNI langsung bertatap muka dengan tokoh masyarakat dan tokoh serta unsur pemerintahan di Kabupaten Jayawijaya.

Tatap muka yang digelar di Ruang Sasana Wio Pemda Jayawijaya, juga diikuti Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yhosua Pandit Simbiring, S.IP., Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Rudolf Albert Rodja, Analisis Kebijakan Lemdiklat Polri Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw, dan sejumlah Pati maupun Pamen TNI dan Polri lainnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut Bupati Jayawijaya Jhon R. Banua, SE, MM,  Wakil Bupati Jayawijaya Marthen Yogobi, SH, M.Hum, serta unsur Muspida Kabupaten Jayawijaya tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama se-Kabupaten Jayawijaya.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, Kapolri yang menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Jayawijaya yang telah banyak membawa perubahan  dan kemajuan di Kabupaten Jayawijaya.

“Selamat kepada pemerintah dan masyarakat atas semua perubahan perubahan di daerah ini. Semoga kedepan pembangunan infrastruktur cepat diakukan karena Jayawijaya merupakan pusat dari beberapa daerah di pegunungan,” ujar Kapolri.

Tanpa infrastruktur, kata Kapolri, mobilitas barang dan orang tidak bisa dilakukan.

“Daerah ini merupakan lembah yang paling subur di Indonesia. potensi pertanian, peternakan bisa dikembangkan dengan maksimal. Bahkan kopi dan hasil bumi lainnya menjadi daya tarik daerah lainnya,” ujar Kapolri lebih lanjut.

Di kesempatan sama, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP menyampaikan, bahwa kehadirannya bersama Kapolri setelah sempat berkantor hampir satu minggu di Kota Jayapura, ingin banyak mendengar dari para tokoh yang ada di Pegunungan Tengah Papua, dan bicara dari hati ke hati.

“Papua merupakan bagian integral dari NKRI, sehingga Bapak ibu sekalian memiliki hak yang sama dengan di daerah lain,” ujar Panglima.

Sementara itu, Bupati Jayawijaya Jhon R. Banua, SE, MM menyampaikan terima kasihnya kepada Kapolri dan Panglima TNI atas dipercayanya Kota Wamena sebagai ibukota Kabupaten Jayawijaya sebagi lokasi tatap muka tersebut.

“Saya berharap melalui kedatangan Bapak Panglima dan Kapolri dapat mengetahui perkembangan daerah dan permasalahan yang ada di daerah ini, yang pada akhirnya akan dapat memajukan daerah kabupaten Jayawijaya,” ungkap bupati.

Bupati juga menyampaikan ajakannya kepada seluruh komponen masyarakat untuk dapat menjaga keamanan dan ketertiban di daerahnya.

“Kami berharap dengan kehadiran Bapak Kapolri dan Panglima TNI dapat mendatangkan kesejukan di Kabupaten Jayawijaya,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut Ketua STISIP AI YAPIS Wamena, dr. H. Rudi Hartono ismail, S.Pd, M.Pd selaku perwakilan paguyuban se-Pegunungan Tengah menyampaikan bahwa harus ada konsep yang tepat di Kabupaten Jayawijaya yang memiliki karakter yang berbeda dengan daerah lainnya.

“Harus ada pilot project di kampung kampung sehingga kehidupan masyarakat dapat terlihat kebersamaannya dan kesatuannya. Masyarakat menginginkan perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah,” ungkapnya.

Di kesempatan sama, Aleks Silosukarnodoga selaku tokoh masyarakat Asologaima menyampaikan harapannya agar daerah Kabupaten Jayawijaya dapat terus dipacu pembangunannya, termasuk bidang Kamtibmas dan pertahanan negara.

“Saya berbicara mewakili tua-tua se-Pegunungan Tengah, saya tidak mau Papua ribut terus. Agar bisa bangun daerah pemekaran,” ungkap salah satu satu tokoh Pepera tersebut.

“Tolong segera tanah seluas 90 hektar yang telah kami serahkan kepada Pangdam agar segera dibangun Korem. Anggota TNI dan POLRI disini datang bukan untuk membunuh masyarakat tapi untuk mengamankan masyarakat,” ungkapnya lebih lanjut.

Aleks Silosukarnodoga juga meminta kepada kapolri agar program Binmas Noken terus ditingkatkan.

“Saya orang adat yang asli NKRI, ini tempat kami tidak boleh orang lain mengacaukan daerah ini. Tolong lihat pejuang NKRI dan tokoh Pepera untuk dibuat pemukiman yang layak,” ungkapnya lagi.

“Kunci pembangunan ada pada Negara karena fungsi pembangunan ada pada negara. Saya minta Harus ada Mako Brimob di Wamena,” sambungnya.[yat]