
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Ketua Komisi IV DPR Papua, Jhoni Y.Betaubun bersama 9 anggota dari daerah pemilihan berbeda didampingi Wakil Ketua III DPR Papua, H. Supriadi Laling meninjau langsung lokasi longsor yang berada di area jalan Ring Road, Distrik Abepura-Kota Jayapura-Papua, pada Kamis (6/01/2025) pagi.
Kehadiran Komisi IV DPR Papua dihadirkan langsung mitra kerja dari Pemerintah Provinsi Papua dan Kota Jayapura diantaranya, Kepala Dinas PUPR, Amos Wenda, Kepala Dinas Perhubungan, David Telenggen, Kepala Bidang Fisik Prasarana Baperinda Provinsi Papua Alva.N. Kapisa Kepala Dinas PUPR Kota Jayapura, Novdi J. Rampi.
Usai meninjau lokasi, Joni Y Betaubun mendesak agar kepada kepala dinas PU Provinsi Papua untuk segera mengani sekaligus melakukan pembersihan bahu jalan dari material akibat longsor. Namun iya memberikan apresiasi karena kehadiran Komisi IV DPR Papua langsung mengeksekusi seluruh material yang sudah berada di bahu jalan Ring Road.
Meski diakuinya, longsor yag terjadi tidak direncanakan. Kejadian ini karena force mayor atau kejadian di luar dugaan sehingga perlu penanganan agar akses jalan bisa digunakan untuk kendaraan umum yang menggunakan jasa sepanajang jalan ring road.
Dikatakan, kehadiran Komisi IV DPR Papua ke tempat lokasi longsor, ingin bagaimana eksen pelayanan di tengah masyarakat karena jalan Ring road tidak hanya digunakan oleh masyarakat yang ada di kota Jayapura saja, melainkan masyarakat yang berasal dari kabupaten Keerom, kabupaen Jayapura, Kabupaten Sarmi, bahkan masyarakat yang ada di beberapa kabupaten/kota saat berkunjung ke Jayapura pasti menggunakan jalan ring road.
“Pelayanan kepada masyarakat tidak harus saat kita duduk di kursi putar, tetapi dimana saja dapat dilakukan,” ujar Joni Betaubun.
Pada kesempatan itu, Joni Betaubun memberikan apresiasi sebesar besarnya kepada Pemerintah Provinsi Papua lewat Sekda, kepala dinas PUPR Provinsi Papua yang telah bergerak cepat untuk menangani persoalan ini, Dinas Perhubungan, dan kepala dinas PU Kota Jayapura.
Namun politisi partai PDI Perjuangan ini berharap tidak ada tanah lagi di ruas jalan ring road tersebut, sehingga dua akses bisa berjalan dengan. “Kita minta dalam waktu satu dua hari ini di bahu jalan tidak ada lagi timbunan supaya ruas jalan bisa memperlancar jalannya kendaraan yang keluar masuk,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua, Amos Wenda mengatakan, setelah melihat langsung situasi di lokasi longsor bersama Komisi IV DPR Papua, pihaknya langsung memerintahkan teman-teman di Dinas PU untuk langsung dieksekusi.
“Setelah melihat kondstruksi bangunan longsor wajar, karena tidak dimbangi keseimbangan struktur yang bagus dan trap yang dibuat tidaksesuai. Bahkan tulangan yang digunakan menggunakan besi 8 hal ini tidak sebanding dengan berat gunung yang ada,” ujarnya.
Ke depan, tegas Amos Wenda, pihaknya akan menggunakan besi16 agar pembuatan trap bisa kuat dan kokoh sehingga tidak gampang untuk longsor. Kendati demikian, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada tim penanggulangan bencana alam yang sudah tanggap menangani kasus tersebut.
Untuk perbaikan bangunan gunung tersebut, Amos Wenda memprediksi anggaran senilai 5 hingga 7 milyar. Namun secara akurasi akan dipastikan oleh bagian perencanaan. “Mereka nanti yang akan memastikan,” tukasnya.
Hanya saja untuk eksekusi langsung, tegas Amos Wenda, belum bisa memastikan karena akan dilihat dari pagu anggaran dari Pemerintah Provinsi Papua. “Sore ini akan membahas anggaran untuk perbaikan bangunan itu, berapa yang harus dikasih pak Sekda. Berdasarkan itu akan kami eksekusi,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua III DPR Papua, H. Supriadi Laling, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Papua, dalam hal ini Dinas PUPR Provinsi Papua yang cepat tanggap persoalan yang terajdi. “Ini persoalan kebutuhan umum untuk harus diselesaikan,” ujarnya.
Laling berharap, dalam jangka pendek lokasi longsor itu bisa ditangani secepat mungkin agar akses jalan ring road bisa teratasi dengan baik. “Kami sudah melihat langsung bagaimana kondisi longsor dan ini butuh cepat untuk ditangani,” pungkasnya. [loy]