JAYAPURA, PapuaSatu.com – Komisi V DPR Papua bidang pendidikan, olahrga dan kesehatan mengacungkan jempol hadirnya Rumah Sakit (RS) Kementrian Kesehatan di Papua yang terletak di Abepura-Kota Jayapura.
Pasalnya, RS Kementrian Kesehatan di Papua ini bakal membantu banyak masyarakat di bidang kesehatan dan mempermudah akses pelayanan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pengobatan di rumah sakit tersebut.
Namun sangat disayangkan jika RS megah Papua itu tidak mengakomodir tenaga dokter dan tenaga medis khususnya bagi Orang Asli Papua (OAP).
Kepada wartawan, Ketua Komisi V DPR Papua, Dina Laura Rumbiak mengungkapkan, di bangunnya Rumah Sakit Kementrian Kesehatan di Papua di Kota Jayapura sangat berharap memperhatikan SDM di Papua bidang Kesehatan.
Meski diakuinya bahwa penerima Dokter dan tim kesehatan di RS Kementerian Kesehatan secara nasional. Namun paling tidak anak – anak OAP harus mendapat perhatian dalam perekrutan tenaga dokter maupun tenaga medis.
“Ya, kami berharap anak – anak kami di Papua bisa mendapat pendidikan (Kesehatan) sama seperti dengan anak – anak di luar Papua. Mereka ini sudah siap mengabdikan diri untuk melayani masyarakat yang di negerinya sendiri. Dengan diperhatikan anak – anak OAP, maka tidak ada anggapan diskriminasi,” tuturnya.
Politisi Partai Demokrat ini menyebut bahwa masalah kualitas tenaga Dokter dan Tenaga Medis di Papua pasti tidak kalah saing dengan tenaga dari luar. Apalagi di Papua memiliki Fakultas ke dokteran poltekes dan lainnya. “Saya yakin, jika mereka diberikan kepercayaan maka anak anak Papua pasti bisa memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR Papua Jayakusuma menambahkan, hadirnya Rumah sakit Vertikal di Papua, meski pengelolaanya di kementrian kesehatan namun diharapkan dapat membuka ruang penerimaan dokter, perawat dan tenaga administrasi berasal Orang Asli Papua (OAP).
Sebab, menurutnya, rumah sakit tersebut berada di daerah Otonomi Khusus (Otsus), sehingga penerimaah tenaga dokter dantenaga medis lebih mengutamakan orang asli papua. “Kalau ada persyaratan – persyaratan yang harus dan akan dilakukan, silahkan dilakukan dengan tujuan ada keseimbangan dalam penerimaan tenaga di RS tersebut,” harapnya.
Jayakusuma menuturkan, Komisi V DPR Papua telah melakukan rapat untuk membahas terkait hadirnya rumah sakit kementerian kesehatan di Kota Jayapura ini. “Yang jelas, rencana kami akan melakukan kunjungan di rumah sakit dan proses penerimaannya,” imbuhnya. [loy]