KONI Mendapat Kritik Keras dari Manajer Tim Sepakbola PON XXI Papua Barat

309

MANOKWARI, PapuaSatu.com – Wakil Manejer Tim Sepakbola Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI, Louis Nelson Rumaikewi menyoroti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi Papua Barat.

Pasalnya, tim sepakbola PON Papua Barat sudah mengikuti Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) PON di Manokwari selama tiga bulan (21 Februari – 21 Mei 2024), namun hingga kini tim belum melakukan uji coba (tryout) ke luar.

“Tim harus keluar lakukan uji coba, Supaya kita bisa melihat tim yang disiapkan untuk berlaga di PON Aceh. Tapi sampai saat ini, belum ada kepastian dari KONI. Bagaimana kita mau lihat kondisi tim? Bagaimana kita mau mengukur kekuatan tim untuk meraih medali?,”ujar Louis Nelon Rumaikewi kepada media ini, Kamis (20/06/2024).

Lanut, kata Wakil Manajer tim sepakbola PON, Tim KONI Papua Barat sudah mengecek tempat tryout, tetapi belum ada keputusan.

“Apakah pengurus KONI ini tidur? Ataukah mereka pura-pura lupa. Sangat disayangkan, karena program latihan sudah selesai, tinggal uji coba,”

“Tim tidak bisa uji coba dengan tim-tim di daerah, harus keluar. Ya minimal tim sepakbola kita uji coba dengan tim liga 2 dan liga 1, agar kita bisa mengetahui kemampuan daripada individual pemain. Pemain semua sudah jenuh menunggu,”sebut mantan pemain Perseman Manokwari ini.

Padahal, dia menyebutkan, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua Bara telah mengajukan ke KONI sebanyak empat kali,tapi belum tereaslisasi.

Dicecar mengenai kebutuhan anggaran, sebagai Manejer dirinya mengaku, tidak mengetahui. Namun, anggaram KONI Papua Barat secara keseluruhan yang diketahui Rp50 miliar.

“Tetapi sebelum-sebelumnya kita dari Asprov PSSI mengusulkan tempat tryout dan anggaran, terus langsung diberikan ke cabang olahraga. Tapi sekarang kita usulkan tempat tryout maupun anggaran yang kita masukan, tidak terjawab sampai saat ini,”bebernya.

Maka, dia mengatakan, para pemain di tim sepakbola PON XXI Papua Barat saat ini sudah kembali ke daerah, karena jenuh menunggu kepastian tryout dari KONI.

“Melihat kondisi dan jadwal yang kita tentukan untuk tryout, sudah lewat. Bagi kami, sangat berat meraih medali emas. Jadi jangan salahkan kita cabang olahraga,”ucapnya.

Selanjutnya, Rumaikewi mengemukakan, tim sepakbola PON juga masih terkendala di fasilitas yakni atribut pemain, bola, cones, dan tiang gawang.

“Fasilitas yang kita pakai selama ini, itu fasilitas tahu 2023. Kita mengajukan permohonan untuk pembelian peralatan ke KONI, tapi tidak ditanggapi. Ini peralatan lama yang kita gunakan, bahkan peralatan pun kami pinjam di komunitas sepakbola di Manaokwari,”kata dia.

Oleh karena itu, Nelson Rumaikewi berharap, Ketua Umum KONI Dominggus Mandacan segera mengambil langkah, guna mengangkat kembali sepakbola Papua Barat di kanca nasional.

“Saya minta ketua umum KONI untuk kembali melihat kinerja pengurus KONI, supaya bisa kerja maksimal menghadapi PON,”tukasnya. [free]