JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kelompok Sipil Bersenjata kembali melakukan aksinya, dengan melakukan kontak tembak terhadap Pos Tni di Distrik Mugi, kabupaten Nduga-Papua.
Aksi KSB tersebut akhirnya melarikan diri dengan kondisi terluka setelah terjadi aksi serangan balik dari prajurit TNI. Peristiwa itu terjadi, Pafi sekitar pukul 05.40 WIT, Selasa 23 Juli 2019.
Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi saat dikonfirmasi membenarkan penembakan tersebut. Peristiwa itu berawal pukul 05.40 WIT tiba-tiba anggota TNI yang melakukan pengamanan di Pos Distrik Mugi diserang secara mendadak oleh oleh yang diperkirakan sebanyak 15 -20 orang, teridentifikasi dari kelompok Egianus Kogoya.
Namun Karena pasukan dalam keadaan siaga, maka dilaksanakan perlawanan balas tembakan sehingga KSB melarikan diri secara berpencar. Pasukan TNI dibagi dua kekuatan sebagian mengamankan Pos, sedangkan satu Tim kekuatan 10 orang melaksanakan pengejaran.
Dari hasil pengejaran ditemukan banyak jejak yang mengarah ke berbagai arah, namun ada satu jejak yang cukup besar yang mengarah ke suatu tempat sehingga dilaksanakan penjejakan atau menelusuri jejak tersebut.
Ternyata jejak tersebut mengarah ke sebuah honai dengan jarak sekitar 2,5-3 km dari kedudukan Pos TNI.
“Saat pasukan TNI berusaha mendekati honai tersebut, tiba-tiba sekitar 5 orang KSB berhamburan keluar dan melarikan diri ke arah semak belukar di belakang honai yang ternyata merupakan jurang dan tertutup semak belukar yang rimbun,” jelas Aidi.
Melihat peristiwa itu, lanjut Aidi, pasukan TNI melancarkan tembakan secara terbidik dan melanjutkan pengejaran, namun KSB berhasil meloloskan diri dengan cara berhamburan masuk jurang yang tertutup oleh semak belukar.
Saat dilaksanakan pemeriksaan ditemukan barang bukti (barbuk) di dalam honai berupa: 1 pucuk pistol standar militer Caliber 9 mm; 3 buah HT; 1 buah GPS; 3 buah Magazen; serta ratusan munisi caliber 5,56 mm dan 7,62 mm.
Sementara di luar honai ditemukan ceceran darah cukup banyak mengarah ke jurang. Belum dapat dipastikan apakah ada korban jiwa dari KSB karena tidak ditemukan mayatnya. Pengejaran tidak dilanjutlan karena faktor keamanan.
Sampai laporan ini diterima pasukan TNI masih bertahan melaksanakan pengamanan di sekitar honai tempat ditemukannya barbuk. Hujan turun cukup deras. Namun di laporkan bahwa seluruh personel dalam keadaan selamat, sehat wal’afiat, baik yang melaksanakan pengamanan di Pos maupun yang melaksanakan pengejaran. [loy]