JAYAPURA, PapuaSatu.com – KPA Kota Jayapura menggelar peringatan Hari AIDS Se-Dunia di salah satu kafe di Abepura, Kota Jayapura, Kamis (5/12/24)0.
Dalam peringatan tersebut, digelar diskusi, penampilan tarian, puisi, lagu yang ditampilkan para komunitas, serta doa lintas agama, renungan untuk mengenang para ODHA yang telah meninggal dunia, dan juga disemarakkan dengan penarikan undian doorprize.
Pj. Walikota Jayapura, L. Christian Sohilait selaku Ketua KPA Kota Jayapura dalam sambutannya menekankan akan pentingnya upaya penanggulangan HIV AIDS, sehingga meskipun di tingkat nasional dan di berbagai daerah pengurus KPA-nya sudah tidak ada, namun untuk Kota Jayapura diupayakan untuk terus ada.
“Saya punya hati untuk itu, karena itu saya dorong terus teman-teman, komponen-komponen, siapapun untuk mengambil bagian dan punya hati untuk menanggulangi permasalahan HIV AIDS ini,” ungkapnya.
Dan di momen peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2024 ini, kata Christian Sohilait hendaknya dimanfaatkan untuk kebangkitan ulang upaya penanggulangan HIV AIDS.
Ia berharap, di kepemimpinan walikota maupun gubernur yang baru yang terpilih melalui Pilkada serentak Tahun 2024, punya kepedulian yang tinggi terhadap upaya penanggulangan HIV AIDS.
Sementara itu, Sekrataris KPA Kota Jayapura, Binton Nainggolan mengungkapkan bahwa peringatan Hari AIDS Sedunia yang digelarnya adalah merupakan keinginan bersama sejumlah komunitas yang ada di Kota Jayapura, diantaranya ada komunitas waria, komunitas lelaki seks lelaki, komunitas sebaya dan juga ada komunitas para disabilitas untuk mengambil peran dalam peringatan hari AIDS Sedunia Tahun 2024.
“Ini kami undang mereka bagaimana untuk kegiatan ini mereka uyang kita berdayakan,” jelasnya.
Semua acara dirancang oleh para anggota komunitas, sedangkan Pemerintah Kota Jayapura hanya memberikan dana stimulan.
Dengan tema “Hak setara untuk semua, bersama kita bisa” acara cukup sukses dan berlangsung semarak serta hikmat.
Dikatakan, bahwa Pemerintah Kota Jayapura kedepan merubah mindsett dalam penanggulangan HIV AIDS, yakni melalui pemberdayaan komunitas-komunitas yang selama ini kurang terpikirkan.
“Bagaimana penanggulangan AIDS kedepan semoga dengan pemberdayaan mereka (komunitas) ini kita perkuat,” ujarnya.
Fenomen tersebut harus dijaga dan harus ditingkatkan, yang mana anggota komunitas tersebut mulai muncul keberanian untuk mengajak teman-temannya untuk memeriksakan diri agar diketahui status HIV AIDS-nya, apakah positif atau negatif.
Selain meberdayakan komunitas-komunitas yang ada, KPA Kota Jayapura juga menggandeng tokoh agama, terutama yang berada pada organisasi Forum Keukunan Lintas Agama (FKUB) serta perangkat OPD terkait.
Pemberdayaan komunitas tersebut, kata Binton Nainggolan, kedepan akan mengisi kefakuman yang terjadi pada LSM-LSM peduli AIDS yang sudah kurang aktif karena sudah tidak mendapat dukungan dari lembaga donor.[yat]