SENTANI, PapuaSatu.com – Meski sebagian besar anggota DPRD Kabupaten Jayapura sedang melakukan kunjungan kerja ke Jepang, masih ada yang hadir di
Perhelatan Festival Danau Sentani (FDS) ke-XVIII Tahun 2013 yang mengambil tema Sago Is My Life (Sagu adalah Hidupku) mulai digelar Hari Rabu (5/7) di Pantai Khalkote, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Kesemarakan tampak dengan pengunjung di hari pebukaan oleh Menparekraf, Sandiaga Uno, dengan stand yang cukup banyak dan ramai dikunjungi berbagai lapisan masyarakat.
Dua anggota DPRD Kabupaten Jayapura yang ditemui PapuaSatu.com di arena FDS, yakni anggota dewan dari Partai PKB, Slamet dan dari PDI Perjuangan, Sihar Tobing.
Dikatakan bahwa pihak penyelenggara hendaknya lebih menonjolkan produk sagu sesuai tema yang diambil.
“Ini kan temanya Sago Is My Life ya. Saya sebenarnya berharap ini dikelilingi dengan produk-produk yang berbahan dari sagu,” ungkapnya.
Sehingga pengunjung maupun masyarakat yang menyaksikan melalui media publik bisa mengetahui aneka produk sagu melalui iven pariwisata setiap tahun tersebut.
Sementara, menurutnya, yang lebih banyak tampil pada FDS ke-XIII, terutama di stand-stand yang di tengah-tengah arena FDS adalah produk-produk kemasan selayaknya yang ada di toko-toko.
Namun demikian, ia mengapresiasi atas terselenggaranya FDS Ke-XIII, karena pelaksanaannya secara dadakan dan tidak terencana dengan matang, termasuk anggaran yang tidak disiapkan sejak awal.
“Ini kan semua kan dadakan semua, tapi puji Tuhan masih bisa terselenggara, walaupun ada sedikit kekurangan di sana-sini,” ungkapnya.
Di tempat sama, Slamet menyatakan bahwa penyelenggaraan iven FDS harus direncanakan dengan matang. “Karena ini iven tahunan ya,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Slamet, bahwa produk-produk sagu, baik itu hasil industri rumah tangga ataupun UMKM-UMKM hendaknya lebih mendominasi di stand-stand yang ada.
“Pertanyaan saya, kemana ini peran UMKM-UMKM kita,” ujarnya.[yat]