
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Untuk membangun kerja sama kerukunan umat beragama di tengah keberagaman, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua,FKUB Kota Jayapura dan FKUB Kota Manado melakukan silahturahmi di Abepura , Jumat (25/10/2019).
Acara silaturahmi tersebut diawali sambutan Ketua FKUB Provinsi Papua, Pdt. Lipiyus Biniluk, M.Th. Ia menyampaikan pentingnya silaturahmi ini membangun kerjasama dalam merawat toleransi umat beragama antar daerah.
Di depan rombongan FKUB Kota Manado yang dipimpin langsung Walikota Manado DR. GS Vicky Lumentut dan Ketua FKUB Kota Manado Pdt. Renata Ticoalu, Pdt. Lipiyus Biniluk menginformasikan sejumlah program FKUB Papua yang sudah berjalan menyikapi persoalan bangsa dan juga Papua.
Salah satunya, yaitu kegiatan doa dan puasa serentak di Papua setiap tanggal 10 bulan berjalan, dengan melibatkan semua elemen di Papua, termasuk jajaran Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua.
Sebab diakui, tidak banyak kontribusi yang bisa dilakukan pimpinan umat dalam ikut mengatasi persoalan bangsa dan Papua ke depan yang begitu kompleksnya, kecuali Doa dan Puasa.
“ Terbukti berkat kuasa Doa dan Puasa bersama itu, Pilkada dan Pileg di Papua yang awalnya dikhawatirkan akan terjadi konflik, puji Tuhan ternyata berjalan damai,”katanya.
Pdt Lipiyus yang juga Wakil Ketua FKUB di Indonesia menambahkan peran FKUB sangat strategis dalam merawat kerukunan antar umat. Karena itu, Pemprov Papua sudah memberikan perhatian dalam bentuk alokasi anggaran Rp 1 miliar setiap tahunnya. Tapi sangat ironis, secara nasional FKUB belum masuk dalam program pemerintah. “Untuk itu, dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Papua Senin besok, kami berupaya bertemu beliau,”harapnya.
Sementara itu Walikota Manado , DR. GS Vicky Lumentut mengatakan, sangat terinspirasi dengan program FKUB Papua yaitu Doa dan Puasa bersama setiap bulannya. Karena itu, Walikota yang pernah tugas di Papua di zaman Gubernur Acub Zainal ini, menyatakan siap mengadopsi program ini untuk diterapkan di Kota Manado.
Ia mengatakan, akan segera mengkomunikasi dengan FKUB Kota Manado tentang teknis pelaksanaannya. “Kami juga sudah punya program, tapi ini Doa Puasa bersama ini sangat penting,”katanya.
Dikatakan, sebagai apresiasi kepada para hamba Tuhan di Manado, pihak Pemkot menopang dengan APBD. Bahkan setiap bulannya memberikan dana insentif setiap hamba Tuhan. Tak hanya itu, setiap tahunnya mereka juga difasilitasi melakukan kunjungan wisata rohani ke Israel.
Dikatakan, kunjungannya kali ini ke Papua bersama sejumlah pengurus FKUB Manado dan Komisi Pria Kaum Bapa Sinode GMIM merupakan kunjungan lanjutan misi kerukunan yang dilakukan bebepa waktu lalu pasca demo di Kota Jayapura dan Wamena.
Salah satu tujuannya mengajak para mahasiswa Manado asal Papua yang telah kembali ke Papua agar pulang melanjutkan kuliah yang terbengkali itu. Sebab Manado saat ini benar-benar aman dan memberikan jaminan keamanan bagi semua warganya.
Ia mengatakan, masyarakat dan pemerintah kota Manado tidak pernah membeda-bedakan orang, termasuk yang dari Papua, semuanya sebagai orang Manado.
” Kalau kita di Manado, orang yang berasal dari Papua akan dikatakan orang Manado berasal dari Papua, begitu juga yang dari daerah lainnya seperti Kalimantan, Jawa, Sumatra dan daerah lainnya,”katanya.
Ketua FKUB Manado, Pdt. Renata Ticoalu mengtakan hal serupa. Dikatakan, kerukunan antar umat beragama di Manado sangat terjamin.
Terbukti, dengan berbagai pernghargaan yang diraih baik dari pemerintah pusat maupun lembaga survey yaitu Manado sebagai kota toleransi tertinggi dan kota paling rukun di Indonesia ini.
Hadir dalam acara tersebut Walikota Jayapura, DR. Benhur Tomy Mano, Ketua FKUB Kota Jayapura, Pdt.Willem Itaar dan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Papua, Pdt. Amsal Yowei. Acara diakhiri saling tukar cindera mata antara kedua bela pihak. [sony]