JAYAPURA, PapuaSatu.com – Beredarnya isu pemboikotan pemilihan Presiden dan pemilihan Legislatif yang akan berlangsung pada tanggal 17 April 2019, bakal diboikot oleh masyarakat di tanah Papua. Hal tersebut ditanggapi positif Ketua Sinode Kingmi Papua, Pdt. Dr. Beny Giay.
Pemboikotan pemilu, menurut Benny hal yang wajar karena sejak Negara ini berdiri dirinya hanya mendengar pidato-pidato dari Presiden Soekarno pada tahun 60-an yang isinya hanya membangun karakter hingga sekarang.
“Hal tersebut Negara ini menurut saya gagal. Saya melihat hanya kelompok non Papua saja yang diperhatikan selama lima tahun terakhir,” kata Pdt Beny Giay kepada wartawan, Kamis (11/4/2019).
Dikatakan, Presiden tidak memberikan keberagaman kepada masyarakat di tanah Papua. “tolong sampaikan, negara ini gagal khususnya bagi kami orang Papua karena tidak ada perhatian kepada kami,” ucapnya.
Meski diakui bahwa didalam pidato Presiden selama berkunjung di Papua selalu memberikan janji namun aksi dilapangan sangat berbeda.
Tak hanya itu, Pdt Beny merasa tidak masuk akal atas pernyataan dari sejumlah kelompok atas pernyataan tentang Operasi Militer karena itu melukai pikiran dan psikologi orang Papua.
“Tidak masuk akal, apalagi selama ini melakukan hal demikian (Operasi Militer) lalu masih tetap meminta kami untuk memilih pada saat Pemilu. Ini mengganggu psikolog orang Papua,” tegasnya. [ayu/loy]