SENTANI, PapuaSatu.com – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mendapat julukan sebagai pejuang kampung adat.
Hal itu dilontarkan Ketua FKUB Kabupaten Jayapura, Albert Yoku saat memimpin ibadah syukur atas keberhasilan Bupati Jayapura membentuk 14 kampung adat hingga diakui negara dan telah mendapat kodefikasi, Sabtu (20/8/2022).
“Bapak Bupati Mathius Awoitauw adalah sosok pejuang masyarakat adat di Papua. Sebagai tokoh agama, saya memberi apresiasi keberhasilan yang telah dilakukan kepada seluruh masyarakat adat di Kabupaten Jayapura,” ungkapnya.
Dikatakan, apa yang telah dilakukan Bupati Jayapura tersebut bakal menjadi contoh untuk seluruh masyarakat di Indonesia.
Untuk diketahui, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw yang baru kembali dari Jakarta, Jumat (19/8/22) pagi setelah beberapa hari di Jakarta, dengan membawa oleh-oleh berupa kodefikasi untuk 14 kampung adat.
Kehadirannya disambut meriah oleh ribuan warga sejak tiba di Bandara Sentani hingga tiba di Lapangan Apel Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah Sentani.
Untuk mendapatkan status kampung adat yang diakui negara memerlukan perjuangan, juga melalui kajian ilmiah secara mendalam.
Karena persyaratan untuk menjadi kampung adat harus memiliki sejarah asal usul, struktur, dan batas wilayah secara adat juga harus jelas dan diakui oleh kampung-kampung yang berada di sekitarnya.
Termasuk masyarakatnya juga harus mengakui dalam bentuk berita acara yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kemudian, dilakukan penelitian dan kajian secara mendalam dan ilmiah oleh gugus tugas.
Selain 14 kampung adat tersebut, masih ada sekitar 30 kampung adat lain di Kabupaten Jayapura yang bakal diusulkan menjadi kampung adat yang sah dan tercatat secara administrasi negara.
Pengesahan 14 Kampung adat tersebut juga menjadi kado ulang tahun Ke-9 kebangkitan masyarakat adat di Kabupaten Jayapura yang bakal dirayakan bersamaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI (KMAN IV) pada 24 Oktober 2022 nanti.[yat]