Merespon Bupati Nduga Bicara di Jakarta, Kapolda Akan Kirim Tim

401
Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Rudolf A. Rodja

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Tekait masalah keamanan di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, beberapa waktu lalu Bupati Nduga Yarius Gwijangge sempat mengadu ke Jakarta dan meminta agar personil TNI dan Polri non organik ditarik dari Kabupaten Nduga.

Menanggapi hal itu, Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Rudolf A. Rodja menyatakan akan mengirim tim ke Kabupaten Nduga.

“Jadi kita akan cari solusi nanti,” ungkap Kapolda kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (15/8/19).

Dalam hal ini, kata Kapoldda, guna mengkomunikasikan masalah-masalah yang terkait keamanan di wilayah Kabupaten Nduga.

Yakni, untuk menjawab kenapa bupati tidak mengungkapkan saja kepada Kapolda dan Pangdam selaku penanggungjawab keamanan di Papua.

“Bupati sampai ke Jakarta, ngapain ke Jakarta, ada kita di sini kok. Kenapa tidak disampaikan ke kita? Ada apa ini?,” ujarnya.

Namun Kapolda belum memastikan kapan tim yang dikirimnya akan ke Kabupaten Nduga.

Selain masalah tersebut, Kapolda Rudolf A. Rodja juga menginginkan agar dilakukan pengecekan masalah adanya masyarakat yang mengungsi.

“Kita akan cek, supaya betul. Aada balanching. Jangan cuma dari satu pihak yang menyatakan itu,” ujarnya.

Kata Kapolda, selaku penanggungjawab keamanan di Papua bersama Pangdam XVII/Cenderawasih, ingin agar antara TNI/Polri dengan Pemda supaya ada kesamaan pikiran dan ada solusi untuk masyarakat banyak yang selama ini diungkapkan berbagai pihak ke publik telah mengungsi dan maupun masalah lain-lainnya.

“Dan setelah ini kita akan kirim tim untuk mengecek apakah betul ada kampung yang dibakar, rumah yang dibakar? Kan selama ini baru dari satu pihak saja. Kemudian disampaikan bahwa TNI/Polri non organik harus ditarik,” lanjut Kapolds.

Kapolda pun mempertanyakan, apabila Bupati Nduga minta personil TNI dan Polri non organik ditarik, apa bisa Bupati Nduga memberikan jaminan terhadap keamanan masyarakat.

“Terhadap anggota Polri yang sedikit di sana, terhadap anggota Koramil yang sedikit di sana, bisa ada jamina tidak?, ataukan mereka jadi sasaran nanti. Apa maksudnya?,” tandas Kapolda.

Ditegaskan juga, bahwa kehadiran TNI dan Polri bukan untuk membunuh masyarakat.

“Kan kebalik-balik ini. Masyarakat yang dibunuh oleh OPM, kemudian kami yang disalahkan. Alasanya apa?,” jelas Kapolda.[yat]