Meski Puasa, Jamaah Masjid Istiqomah Kotaraja Grand Semangat Mengikuti Donor Darah

324

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Meski di siang harinya berpuasa, jamaah masjid istiqomah Kotaraja Grand, Kelurahan Way Mhorock, Distrik Abepura, Kota Jayapura tampak semangat untuk berdonor darah.

Hal itu saat tim dari Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Papua datang membuka donor darah di TPQ Istiqomah, Jumat (5/4/24) malam.

Usai pelaksanaan solat taraweh, puluhan jamaah langsung mengantri untuk mendonorkan darahnya.

Ketua Panitia Amal Ramadhan 1445 H Masjid Istiqomah Kotaraja Gran, Dr. Agus Zainuri mengungkapkan apresiasinya atas pelaksanaan donor darah tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi sekali langkah yang sudah dilakukan PMI yang bekerja sama dengan Pengurus Masjid Istiqomah dalam pelayanan donor dana ini,” ungkapnya saat ditemui di sela-sela pelaksanaan donor darah, Jumat (5/4/24).

Dikatakan, donor darah adalah merupakan salah satu amal yang mulia, dimana di bulan Ramadhan umat Islam berlomba-lomba melaksanakan amal kebaikan.

“Bulan Ramadhan ini tentunya kita harus banyak berbuat baik, salah satu berbuat baik buat kemanusiaan,” ujarnya.

Sementara itu, Widi Santoso,S.KM., selaku Kasie Pelayanan Donor PMI Provinsi Papua yang memimpin tim donor darah di Masjid Istiqomah Kotaraja Grand mengungkapkan bahwa pelaksanaan donor darah oleh timnya merupakan program yang dilaksanakan PMI secara nasional.

“Di seluruh Indonesia mengadakan program seperti ini,” ungkapnya.

Hal itu, bertujuan mengatasi kurangnya stok darah di PMI akibat banyak yang menunda donor darahnya selama Bulan Ramadhan, terutama yang berpuasa.

“Setiap bulan Ramadan biasanya stoknya berkurang,” jelasnya.

Jadi pelaksanaan donor darah dengan mendatangi masjid-masjid di momen Ramadhan, yakni setelah  ramadhan hari ke-20 merupakan kegiatan berdasarkan edaran dari UTD (Unit Transfusi Darah) Pusat.

Diambilnya waktu donor darah setelah hari ke-20 Ramadhan, meminimalisir reaksi yang muncul bagi tubuh pendonor, juga banyak umat Islam yang melaksanakan ‘itikaf atau bermalam di Masjid dalam memaksimalkan ibadahnya di 10 hari terakhir bulan ramadhan untuk mendapatkan malam lailatul qadar.

“Kita memulai di tanggal hari 20 sampai ke-30 Ramadhan ini, yang kita harapkan orang-orang yang mendonor tidak ada keluhan dan sekaligus ibadahnya mereka tidak terganggu,” jelasnya.

Donor darah ke rumah-rumah ibadah, kata Widi Santoso, sebelumnya juga dilaksanakan dengan berkeliling ke gereja-gereja di momen umat kristiani memperingati Hari Raya Paskah.[yat]