Miliki Multi Player Efek, Presiden Minta Jembatan Youtefa Dijadikan Momen Jadikan Papua Bangkit

1280
Presiden RI, Joko Widodo berjalan berdampingan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe di atas Jembatan Youtefa usai meneropong lokasi rencana dibangunnya istana Negara di bukit Holtekamp, Senin (28/10/19)
Presiden RI, Joko Widodo berjalan berdampingan dengan Gubernur Papua Lukas Enembe di atas Jembatan Youtefa usai meneropong lokasi rencana dibangunnya istana Negara di bukit Holtekamp, Senin (28/10/19)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dalam kesempatan meresmikan Jembatan Youtefa, Presiden RI, Joko Widodo meminta kepada masyarakat bersama pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kota Jayapura sebagai momen untuk menunjukkan bahwa Papua telah bangkit dan maju.

“Jadikan Jembatan Youtefa ini untuk Papua yang bangkit dan maju, yang melahirkan pemuda-pemuda Papua yang memiliki daya saing di kancah global,” ungkap Presiden Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan Jembatan Youtefa yang ditandai dengan pemencetan tombol sirine dan penandatanganan prasasti, Senin (28/10/19).

Selesainya pembangunan Jembatan Youtefa, kata presiden, merupakan salah satu simbol keberhasilan pembangunan di wilayah Timur Indonesia, terkhusus di Papua.

Karena, kata Presiden Jokowi, Papua harus maju seperti daerah-daerah lain di Indonesia.

“Papua adalah surga kecil yang jatuh ke bumi. Itu adalah hal yang saya lihat setiap saya ke Papua,” jelasnya.

Presiden Jokowi yang sudah 13 kali berkunjung ke Papua sejak menjadi presiden di periode pertama, pembangunan Jembatan Youtefa yang dikenal sebagai jembatan merah karena warnanya yang merah menyala di tengah Teluk Youtefa, sebagai salah satu upaya mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia timur.

“Semua infrastruktur, termasuk jembatan akan mempercepat pergerakan jalan dan pergerakan manusia menjadi lebih cepat dan lancar, sehingga rakyat akan mendapatkan harga-harga barang, harga-harga jasa yang jauh lebih murah,” ujar Presiden Jokowi.

Ujungnya, kata presiden, adalah mempersatukan masyarakat karena ada interaksi dan komunikasi yang lancar antar masyarakat kita.

Pembangunan jembatan yang telah dibangun selama 4 tahun dan menghabiskan dana Rp. 1,8 triliun dengan bentang jembatan 43 meter, kata Jokowi juga dihadirkan untuk mengatasi salah satu permasalahan kepadatan penduduk di Kota Jayapura, sehingga Kota Jayapura dapat dikembangkan ke arah di perbatasan di Skow.

“Saya juga mendapat laporan bahwa Jembatan Youtefa ini telah menjadi land mark, telah menjadi icon baru Papua, yang akan menjadi sarana pendukung dalam PON Tahun 2020 yang akan diselenggarakan di Papua,” ujarnya.

Presiden pun berharap kepada masyarakat bersama-sama dengan pemerintah daerah, dapat bersunguh-sungguh menjaga jembatan Youtefa, baik kebersihannya, keamanannya, serta dipercantik dengan lampu dan taman-taman yang menarik.

“Terakhir saya minta pemerintah provinsi dan pemerintah Kota Jayapura untuk memanfaatkan jembatan ini untuk mengembangkan wisata bahari yang ada di Teluk Youtefa, sehingga semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Tanah Papua,” harap Presiden Jokowi.[yat]