Parawisata dan Budaya di Papua Barat Akan Ditampilkan di KTT G20 Bali Tahun 2022

189
Caption : Ruland R. Sarwom, Plt Kadis Kebudayaan dan Parawisata Provinsi Papua Barat. Foto : Free/PapuaSatu.com
Caption : Ruland R. Sarwom, Plt Kadis Kebudayaan dan Parawisata Provinsi Papua Barat. Foto : Free/PapuaSatu.com

MANOKWARI, PapuaSatu.com – Menjelang Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di Bali Tahun 2022 ini.  Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan mempromosikan parawisata dan budaya Papua.

Hal ini disampaikan Ruland R. Sarwom, Plt Kadis Kebudayaan dan Parawisata Provinsi Papua Barat kepada wartawan, diruang kerjanya, Rabu (23/08/2022).

Menurutnya, provinsi Papua Barat akan hadir dengan berbagai potensi parawisata dan budaya Papua dalam kegiatan pameran, yang tentunya akan diselenggarakan di iven Internasional tersebut.

Lanjut, kata dia, seperti yang disampaikan Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw bahwa perlu ada kolabirasi dinas terkait lainnya.

Dia mengemukakan, berbicara parawisata tidak terlepas dari budaya, dimana apabila budaya digalakan sudah pasti parawisata. Maka lanjut dia, Dinas Kebudayaan dan Parawisata Provinsi Papua Barat sedang melaksanakan persiapan.

Khusus untuk Parawisata, Ruland R. Sarwom mengatakan, bukan saja potensi parawisata di Raja Ampat. Tetapi ada juga potensi di kabupaten lain di wilayah provinsi Papua Barat diantaranya Kabupaten Kaimana, Tambrauw, Sorong, Manokwari, Manokwari Selatan (Mansel), dan Wondama.

“Tentunya parawisata di 13 kabupaten dan kota di Papua Barat memiliki karakteristik yang berbeda, tetapi juga budaya yang beda. Banyak kita sudah ketahui, tapi banyak juga yang belum diketahui dan tersentuh oleh pemerintah dalam hal ini dinas kebudayaan dan parawisata,”ungkap Sarwom.

Dijelaskannya, bahwa potensi parawisata dan kebudayaan sangat banyak di Papua Barat, dan memang belum tersentuh. Sambungnya, yang disebut potensi itu belum dikelola. Tetapi jika yang sudah dikelola oleh pemerintah, itu disebut dengan destinasi parawisata dan budaya.

“Jadi yang jelas, bahwa kami akan melakukan pendataan guna mengantisipasi. Supaya pada saat G20 nanti, kami dari Papua Barat juga bisa menampilkan atau mempromosikan destinasi kami,”kata dia.

Selain melakukan rapat koordinasi dengan dinas terkait di pemprov, dia menuturkan, dalam waktu dekat pihaknya (Dinas Kebudayaan dan Parawisata Provinsi-red) juga akan menggelar pertemuan bersama dinas kebudayaan dan parawisata tingkat kabupaten dan kota.

Pasalnya, potensi parawisata dan kebudayaan cukup banyak, namun berada di wilayah kabupaten dan kota.

“Kita perlu data yang jelas, dan data itu ada di tingkat kabupaten dan kota. Tapi kita harus pilah, parawisata dan kebudayaan mana kita harus tampilkan. Semua itu tergantung data,”tutupnya. [free]