
SENTANI, PapuaSatu.com – Pernyataan Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Timotius Murib yang menyatakan menolak pemekaran daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Tabi, ditanggapi serius Ketua Asosiasi Kepala Daerah Setanah Tabi Mathius Awoitauw, SE,.M.Si.
Mathius menilai pernyataan penolakan itu hanya pendapat perorangan bukan mewakili MRP.
“Saya menegaskan kepada masyarakat Tabi bahwa penolakan yang mengatasnamakan MRP itu merupakan pendapat pribadi ketua MRP, Thimotius Murib,” Ucap Mathius Awoitauw.
Pria yang juga sebagai Bupati Jayapura itu mempertanyakan, mengapa Ketua MRP diam, Papua Tengah Mepago deklarasi di Timika tiga hari lalu.
Dirinya pun menilai, pernyataan ketua MRP dinilai tidak berdasarkan mekanisme dan ketentuan yang berlaku sebelum mengeluarkan pernyataan dimuka umum terkait hal itu, apalagi pernyataan itu seolah olah dikeluarkan atas keputusan bersama dilembaga itu, sementara kenyataannya lain.
Ia mengakui, ada segelintir orang yang menolak, tapi itu bukan atas nama lembaga MRP.
“Saya menganggap Thimotius Murib keluarkan pernyataan tidak melalui mekanisme organisasi, tetapi hanya sebagian kecil orang yang menyatakan menolak, bukan atas nama lembaga MRP itu,” tegasnya.
DIkatakan, pemekaran yang sudah mendapat lampu hijau dari Presiden itu diberikan atas pertimbangan khusus, terutama soal kawasan strategis nasional, kemudian potensi ekonomi yang besar untuk dikembangkan demi kesejahteraan rakyat dan guna menjaga kesatuan serta keutuhan negara, dan kemudian dari situ, rencana pemekaran akan ditindak lanjuti berdasarkan lima wilayah adat yang ada di Papua. Yakni, wilayah adat Mamta, Saereri, Anim Ha, La Pago, dan Meepago.
Ia mengakui sampai saat ini pemerintah pusat masih memberlakukan moratorium mengenai pemekaran DOB, ia pun menilai sekarang yang berjalan khusus di Papua itu berdasarkan kepentingan strategis nasional,” pungkasnya.[tinus/sony]