
BALI, PapuaSatu.com – Pada gathering jurnalis Papua yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua, salah satu materinya pada sesi pelatihan jurnalis ekonomi dan bisnis tersebut adalah tentang konvergensi media.
Hatim Warabi, Wakil Redaktur Pelaksana (Redpel) Koran Sindo yang dihadirkan sebagai pemberi menekankan tantangan media mainstream di tengah masifnya penyebarluasan konten berita melalui media sosial (Medsos).
Konvergensi yang dapat diartikan dengan titik temu, membahas tentang situasi yang dihadapi media mainstream di tengah perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat.
Dalam hal ini, melalui teknologi informasi berbasis internet, menghadirkan media sosial, yang menyajikan informasi selayaknya media mainstream.
“Ini tantangan kita kedepan, bagaimana media mainstream bersaing dengan media sosial,” ungkap Hatim dalam sesi pelatihan jurnalis yang digelar di Mamaka Hotel, yang berlokasi di kawasan Pantai Kuta, Denpasar, Bali.
Dikatakan ada media mainstream yang terbawa dengan cara-cara media sosial dalam penyajian beritanya.
“Itu yang sedikit membawa dampak pada berkurangnya kepercayaan masyarakat,” jelasnya.
Dicontohkannya dengan kasus tenggelamnya Eril (putera dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil), yang sehari setelah diberitakan tenggelam di sungai saat berada di Swiss, viral berita berantai (pesan sambung) lewat media sosial yang menyatakan sudah ditemukan.
Hal itu juga muncul di sejumlah media mainstream lokal.
Padahal sebuah media mainstream mempunyai kode etik jurnalistik, yaitu harus ada narasumber yang valid.
Namun demikian, saat ini masyarakat pun sudah mulai sadar akan pentingnya keakuratan suatu berita.
Konfirmasi dengan sumber berita yang valid atau dapat dipercaya, menjadi satu kelebihan dari hasil karya jurnalistik oleh media mainstream dibanding media sosial.
Hal itu menjadi kekuatan tersendiri dalam pembentukan opini publik melalui media mainstream.
Namun demikian, Hatim juga mengajak awak media mainstream untuk juga bersahabat dengan media sosial, dalam rangka lebih memviralkan karya jurnalistik yang dihasilkannya.[yat]