
SENTANI, PapuaSatu.com – Pekabaran injil di wilayah Lembah Grime Nawa akan memasuki usia 100 tahun pada 15 Agustus 2024.
Penentuan tanggal 15 Agustus tersebut, sebagaimana diungkapkan John Lensru, selaku Peneliti Pekabran Injil di Wilayah Lembah Grime Nawa, didasarkan penelusuran buku-buku lama yang didapatnya dari Belanda dan Jerman.
Ketua Panitia HUT Pekabaran Injil di Lembah Grime Nawa, Ny. Delila Giyai mengungkapkan bahwa kepanitiaan HUT satu abad Pekabaran Injil di Grime Nawa telah dibentuk atas inisiatif Drs. Derek Timotius Wouw (Sekretaris DPRD Kabupaten Jayapura).
“Panitia setelah ini akan melakukan berbagai kegiatan, baik itu lomba-lomba maupun pertandingan, seminar dan napak tilas menuju puncak acaranya, yaitu ibadah raya peringatan atau perayaan pekabaran injil di lembah Grime Nawa,” ungkapnya kepada wartawan di Sentani, Senin (22/4/24).
Dikatakan, rapat-rapat panitia akan digelar secara maraton guna mempersiapkan lebih matang dalam menyemarakkan HUT Satu Abad Pekabaran Injil di Lembah Grime Nawa.
Tim panitia, kata Delila Giyai juga sedang menyusun buku yang menceritakan terkait sejarah pekabaran injil di Lembah Grimenawa, dan akan diluncurkan pada puncak acaranya nanti yang dipusatkan di Kota Genyem, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura.
Yehuda Hamokwarong, selaku ketua tim penyusun buku yang merupakan salah satu dosen di Universitas Cenderawasih mengungkapkan bahwa perayaan HUT Pekabaran Injil di Lembah Grime Nawa akan mengambil tema “Membangun masa depan Grime Nawa yang lebih baik”.
Seminar-seminar yang akan digelar kata Yehuda, akan membahas masuknya injil di setiap kampung yang ada di Lembah Grime Nawa.
“Seminar itu berkaitan dengan sejarah pekabaran injil di setiap kampung di daerahj kami, dan itu memberi makna sejarah itu dalam konteks hari ini,” ungkapnya.
Yakni bagaimana dengan sejarah tersebut bisa menggugah generasi muda saat ini untuk dapat berbuat yang lebih baik lagi.
Derek Timotius Wouw mengungkapkan bahwa peringatan HUT Pekabaran injil di Lembah Grime Nawa pada 15 Agustus nanti merupakan yang pertama kali digelar secara besar-besaran.
“Karena sejarah itu baru kami dapat Tahun 2021 melalui Bapak John Lensru tadi ketia beliau mendapat dokumen dariu Negeri Belanda dan Jerman,” ungkapnya.
Karena peringatannya merupakan yang ke 100 tahun atau satu abad, maka disepakati untuk dirayakan secara besar.
“Karena tanggal 15 nanti merupakan satu abad masuknya Injil di dataran Grime Nawa, maka saya selaku inisiator bersama teman-teman merasa bahwa ini sesuatu yang harus kita rayakan, kita syukuri,” ujarnya.[yat]