SENTANI, PapuaSatu.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khariul Lie,S.KM, M.Kes mengatakan, Posyandu merupakan pelayanan teknis yang diharapkan digerakkan oleh aparatur di kampung.
“Bayi dan balita jika ada 50 orang, setiap waktu Posyandu mereka bisa hadir agar terpantau tumbuh kembangnya, diukur dan ditimbang,” jelasnya kepada wartawan di Sentani, Rabu (30/11/22).
Menurutnya, melalui layanan yang ada di Posyandu, orangtua dapat memantau perkembangan anak dengan membaca buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan berkonsultasi dengan petugas kesehatan yang rutin ke Posyandu sesuai jadwal yang ditetapkan.
Dengan demikian, peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam upaya memantau kesehatan anak, sehingga terhindar dari penyakit, termasuk terhindar dari kondisi stunting atau kurang asupan gizi.
Dan sebagai komitmen dalam pencegahan stunting yang diakibatkan kekurangan gizi buruk dalam jangka waktu lama, Selasa (29/11/22), Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI bersama sejumlah lembaga di dalam negeri maupun lembaga internasional di PBB mengunjungi dua Puskesmas di Kabupaten Jayapura, yaitu di Puskesmas Maleo I Nolokla dan Puskesmas Harapan, di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
tim dari Bappenas,Kemendagri dan badan dunia urusan kesehatan Unicef mengunjungi salah satu Posyandu di Kabupaten Jayapura, yakni di Kampung Harapan dan Kampung Nolokla, Distrik Sentani Timur.[yat]