Tangani Semburan Gas di Distrik Muara Tami, Pemerintah Kota Jayapura Libatkan Tim Dari Fakultas Teknik Uncen

196
Walikota Jayapura, Frans bersama tim dari Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Cenderawasih (Uncen) saat melihat hasil survey lokasi seburan gas di Kampung Bugis, Distrik Muara Tami.
Walikota Jayapura, Frans bersama tim dari Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Cenderawasih (Uncen) saat melihat hasil survey lokasi seburan gas di Kampung Bugis, Distrik Muara Tami.

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Guna menangani kasus semburan gas yang muncul di RT 02/RW02, Kampung Bugis, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Pemerintah Kota Jayapura juga mengundang tim dari Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Cenderawasih (Uncen).
Tim teknik dari Uncen yang dipimpin Bangkit Sudrajad selaku dosen teknik geofosika bersama tim, Senin (23/10/2023) langsung melakukan penelitian di lokasi semburan gas di titik pengeboran oleh warga yang menyemburkan gas.
Salah satu alternatif penanganan awal, kata Bangkit Sudrajat, adalah menutup lubang semburan gas.
“Butuh kajin dulu, mungkin nanti kita bisa meniru kasus serupa di tempat lain, seperti di Lapindo, di tempat-tempat lain yang memiliki kasus yang sama, penanganannya mungkin kita bisa adaptasi,” ungkapnya kepada wartawan.
Dikatakan, sesuai hasil yang ditunjukkan alat elektromagnetik resitifity dan keterangan warga yang melakukan pengeboran, bahwa semburan gas berasal dari kedalaman 28 meter.
“Data yang kami peroleh gasnya itu menyembur ketika sampai di kedalaman 28 meter. Di kedalaman 21 meter ditemukan pasir, di kedalaman 25 ditemukan lempung (tanah liat),” tuturnya.
Dikatakan, lapisan lepung tersebut yang selama ini menahan keluarnya gas dari dalam bumi.
Sehingga, solusi jangka pendeknya adanya menangani dulu agar gasnya tidak keluar.
“Mungkin kita harus masukkan material yang sejenis itu (material yang tidak tertembus gas) sampai ke kedalaman itu,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekei mengimbau kepada warga tidak mendekati lokasi semburan gas sambil menunggu hasil studi untuk penanganan lebih lanjut kedepan.
“Karena ini bukan menjadi tontonan, saya minta warga tidak dekat sesuai police line dan imbauan dari Polsek untuk kebaikan,” imbaunya.
Pj. Walikota berharap hasil studi secepatnya keluar, supaya bisa dipastikan penanganan jangka pendek dan jangka panjangnya.
Untuk melakukan pengkajian, juga melibatkan Dinas Pertambangan Povinsi Papua dan Dinas Pertambangan Kota Jayapura yang berkolaborasi dengan tim dari Uncen.[redaksi]