Jayapura, Papuasatu.com – Tim Sar Gabungan Kabupaten Merauke Berhasil menemukan tiga dari sebelas korban yang hilang akibat insden Speedboat yang terbalik di Perairan Yor, Merauke Kamis (13/7).
Dari ketiga korban yang berhasil ditemukan oleh tim SAR Gabungan tersebut, satu diantaranya dinyatakan selamat sedangkan dua korban lainnya saat ditemukan sudah tidak bernyawa lagi.
Berdasarkan rilis pers Badan SAR Merauke yang diterima Papuasatu.com, Sabtu (15/7) ketiga korban tersebut telah di evakauasi, Proses evakuasi dilakukan di dermaga Merauke dari atas KN. SAR Merauke 02 untuk kemudian dibawa langsung ke RSUD Kabupaten Merauke pada pukul 00.05 WIT.
Proses pemindahan ketiga korban baik yang selamat maupun yang telah meninggal berlangsung cepat, mengingat korban selamat harus langsung mendapatkan penangan medis dan koban meninggalpun jasadnya telah terium aroma yang kurang sedap.
Kejadian naas tersebut terjadi ketika mereka yang saat itu hendak ke Torasi, sebuah daerah di perbatasan RI – PNG dengan menumpangi speedboat. Pada saat itu Speedboat tersebut dihantam oleh ombak besar yang menyebabkan speedboat itu terbalik dan seluruh penumpang dan pengemudi perahu tersebut terhempas keluar dan jatuh ke laut.
Mulyadi, korban selamat, melalui siaran pers Badan SAR Merauke mengatakan, usai jatuh kedalam air ia dan kedua temannya sempat berpegangan pada sebuah jerigen ukuran 20 liter untuk dapat tetap mengapung.
“Waktu kena ombak besar, satu teman saya terlepas dan ketika datang ombak besar lagi saya juga ikut terlepas dari teman saya dan tidak bisa lihat apa-apa lagi karena waktu itu sudahh malam sekitar jam tujuh” ujar Mulyadi ketika memberikan keterangan kepada Tim Gabungan SAR Merauke.
“Saya berusaha berenang menuju darat dengan sekuat tenaga karena melawan ombak yang besar” tambahnya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun papuasatu.com dari berbagai sumber, Speedboat tersebut bertolak dari dermaga Perikanan Merauke menuju Torasi pada, Kamis (13/7) pukul 15.00 WIT.
Seluruh penumpang yang ikut dalam speedboat dengan mesin tempel 40 PK yang terbalik dan hilang tersebut merupakan pekerja yang hendak melaksankan pembanguan helypad di Torasi.
Laporan musibah tersebut baru disampaikan ke Kantor BASARNAS Merauke Jumat, (14/7) sekitar pukul 15.00WIT oleh seorang perwira Lantamal XI Merauke.
Atas laporan tersebut, seluruh personil rescue Kantor Basarnas Merauke langsung menurunkan armada darat maupun laut untuk melakukan upaya pencarian.
Upaya pencarian terssebut melibatkan potensi SAR Lantamal XI Merauke, Satpolair, Polres Merauke, Satgas Pamtas RI, Korem 174 ATW, pihak keluarga korban dan warga pesisir pantai sekitar lokasi kejadian.
Nasib mujur bagi Mulyadi ketika berhasi menapai tepi pantai, di subuh harinya, ia diselamatkan oleh nelayan – nelayan yang sedang berada di bivak di pesisir pantai dalam kondisi penuh luka di sekujur tubuhnya.
Tak lama setelah Mulyadi, kedua korban lainnya yang telah meninggalpun ditemukan, namun hingga saat ini indentitas kedua korban tersebut masih belum diketahui.
Hingga berita ini diturunkan oleh Papuasatu.com, Tim SAR Gabungan Merauke masih terus melakukan pencarian terhadap delapan korban lainnya yang belum ditemukan. (Humas SAR Merauke/ABE)