Tim KPA Provinsi Papua Kembali Turun ke Tujuh Wilayah Adat

910
Caption : Ketua Harian KPA Papua, Yan Matuan ketika bersalaman dengan para Koordinator Devisi KPA Papua usai melepas tim untuk berangka ke tujuh wilayah adat
Caption : Ketua Harian KPA Papua, Yan Matuan ketika bersalaman dengan para Koordinator Devisi KPA Papua usai melepas tim untuk berangka ke tujuh wilayah adat

JAYAPURA, PapuaSatu.com –  Tim kerja Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua kembali turun ke tujuh wilayah adat untuk melaksanakan Misi “Selamat Sisa Dari Yang Tersisa” dengan sasaran memberikan penguatan kepada Tamu Khusus (Odha).

Tujuh Wilayah adat ini masing-masing, Tabi meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi dan kabupaten Mamberamo Raya.

Wilayah Adat Saireri meliputi kabupaten Supiori, Biak Numfor, Waropen dan Nabire. Untuk Wilayah adat Mee Pago meliputi kabupaten Dogiay, Paniai, Intan Jaya dan kabupaten Deiyai.

Wilayah Adat  La Pago meliputi kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, Lanny Jaya, Jayawijaya, Kabupaten Nduga.

Wilayah  Ha Anim meliputi kabupaten Asmat, Mappi, Bovend Digoel, dan kabupaten Merauke. Sedangkan untuk Bomberay meliputi kabupaten Raja Ampat, Kota Sorong, Manokwari, Sorong Selatan, Teluk Bintuni dan Teluk Wondama.  Dan wilayah Domberay meliputi kabupaten Fak-fak, Kaimana dan Mimika.

Ketua Harian KPA Yan Matuan menegaskan, pihaknya memberikan kepercayaan penuh kepada tim yang sudah berusah payah dalam menjalankan Misi KPA Papua yang disampaikan langsung oleh Ketua Umum KPA yang juga Gubernur Papua yakni, Selamat Sisa  Dari Yang Tersisa”.

“Ini merupakan kedua kali tim turun ke tujuh wilayah adat. Dimana sebelumnya sudah menjalankan tugas dalam memberikan penguatan kepada tamu khusus, sekaligus pembagian purtier di kabupaten Kota/se Provinsi Papua dan Papua Barat,” kata Yan Matuan belum lama ini.

Caption : Suasana Ibadah puasa bersama di gereja Viktori Melanesia, Abepantai, distrik Abepura
Caption : Suasana Ibadah puasa bersama di gereja Viktori Melanesia, Abepantai, distrik Abepura

Sebelum turun ke tujuh wilayah adat, kata Yan, tim sudah dibekali dengan materi termasuk dibekali dengan doa puasa bersama yang berlangsung selama tiga hari, di Gereja Viktori Melanesia,  Keluraha Abepantai, distrik Abepura Kota Jayapura, terhitung sejak tanggal 11-13 September 2019.

Yan Matuan merasa yakin dan percaya bahwa tim yang akan turun siap menjalankan tugasnya meski ada keterbatasan dana. “Saya berharap ketika bertemu para tamu khusus di kabupaten/Kota untuk tidak lupa memberikan penguatan iman agar purtier yakn akan dibagi, maka para tamu khusus menjadi sehat,” jelasnya.

Yan Matuan memfokuskan pelayanan untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh para Tamu Khusus (ODHA)  yang kini disebut dengan tamu khusus bagi KPA Papua tersebut.

Program tersebut menjadi prioritas sejak dilantiknya Yan Matuan oleh Gubernur Papua pada akhir Tahun 2018 lalu, yaitu membantu para tamu khusus dengan uang ataupun sembako guna memenuhi gizinya sehari-hari.

Disamping itu, prioritas yang tidak kalah pentingnya adalah pembagian obat peningkat daya tahan tubuh, yakni Purtier Placenta yang sangat bermanfaat dalam mengembalikan sel-sel tubuh yang mati akibat serangan virus HIV.

Untuk itu, ia meminta bila ada yang tidak senang, tapi ini program perintah gubernur. “Jadi mau tidak mau kita laksanakan saja,” ungkapnya dalam arahannya kepada seluruh pengurus dan staf KPA Papua di ruang rapat Kantor KPA Papua baru-baru ini.

Dan untuk menunjang suksesnya program peningkatan kesehatan para tamu khusus KPA Papua tersebut, Ketua KPA Provinsi Papua, Yan Matuan telah melakukan kerjasama dengan perusahaan yang memproduksi Purtier Plasenta.

Penandatanganan kerjasama tersebut telah dilakukan pada awal Bulan Agustus 2019, di Vietnam. “Purtier sudah aman, dan yang kedua sudah tiba,” ungkapnya. [loy]