
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) Mambruk Wilayah Keerom, Tn. Yohanes Yan Werare bersama pengikutnya memperingati hari ulang tahun sekaligus mendeklarasikan hari proklamasi kemerdekaan bangsa West Papua, 1 Juli 1971- 2022.
Dengan seragam lengkap loreng sambil memegang senjata laras panjang laras panjang, Johanes Yan Werare yang sebagai saksi hidup sejarah perjuangan Papua Merdeka di wilayah perbatasan Papua New Guinea (PNG) pada tahun 60 an, menyatakan, 1 Juli merupakan hari berdirinya Bangsa West Papua sehingga hari ini patut diperingati.
Dengan dikelilingi dua bendera Bintang Kejora dan atribut TPN-OPM mengucapkan terimakasih atas kemerdekaan West Papua kepada seluruh rakyat bangsa dimana pun berada berjuang di rimba raya.
Perjuangan kemerdekaan West Papua semata-mata merupakan perjuangan para leluhur Bangsa West Papua, sehingga setiap 1 Juli patut memberikan dukungan dan doa bersama kepada para leluhur yang sudah gugur.
Meski pun terpisahkan dari Kesatuan Republik Indonesia, tegas Johanis, perjuangan Papua Merdeka masih terus di gelorakkan hingga kini isu Papua merdeka sudah masuk ke tingkat internasional.
“Kami sebagai TPN-PB Mambruk Wilayah Keerom dan juga sebagai anak asli Keerom Papua, mau menyampaikan bahwa kami sebagai pemula pada perjuangan demi tanah ini, siap dukung penuh melalui doa bersama roh para leluhur kami,” ujar Johanes Yan Werare.
Johanes secara terang-terangan mengatakan, bahwa hari HUT 1 Juli yang ke-52 sudah menerima dengan senantiasa atas Perjuangan di mana kolonialis merebut tanah ini menghancurkan pemerintahan kita yang di beri oleh Pemerintah kolonialis negara Hindia Belanda.
“Sudah di hancurkan oleh Republik Indonesia melalui Soekarno pada tahun 60-an merebut tanah ini dan menhancurkan semuanya, maka di tahun 1963 terbentuklah Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan mengupayakan bukan hanya dari satu daerah tapi dari semua daerah untuk membangun/melihat ke depan tahun 1969 ,” ujarnya
Johanes menuturkan, TPNPB tetap mempertahankan hasrat perjuangan papua Barat sampai titik penghabisan. “Papua bukan bagian dari NKRI, sehingga kita terus berjuang merebut bangsa kita sebagai bangsa West Papua. Untuk, mari kita semua mengheningkan cipta untuk para pahlawan yang sudah mendahului,” katanya.
Johanes selaku sejarawan mengajak kepada rakyat Papua untuk bersama-sama melawan jajahan pendapat, kedua tokoh yang sudah almarhum Rumkorem dan mulia Yahaprim di benuar Eropa. [redaksi]