Tuntut BLT, Jalan Poros Trans Nabire – Mimika Dipalang

663
Tampak Masyarakat Melakukan Aksi Pemalangan Jalan Poros Trans Nabire di Mimika, Selasa (5/9/2017). (Ist/PapuaSatu.com)

Tampak Masyarakat Melakukan Aksi Pemalangan Jalan Poros Trans Nabire di Mimika, Selasa (5/9/2017). (Ist/PapuaSatu.com)



NABIRE, Papua-Satu.com – Ratusan masyarakat Kampung Pioga memalang Jalan Poros Trans Nabire, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Selasa (5/9) siang.

Dari hasil informasi yang di peroleh dari Humas Polda Papua, aksi pemalangan yang dilakukan sekitar 150 orang masyarakat yang dipimpin langsung oleh Willem Murib ini untuk menuntut dana Program Keluarga Harap-Harap   (pengganti BLT) segera dicairkan.

Akibatnya pemalangan yang dilakukan, jalan poros Trans-Nabire mengalami kemacetan.Apara kepolisian saat mendapat laporan itu, bergegas menuju lokasi untuk menenangkan massa dan memberikan pemahaman agar aksi pemalangan yang dilakukan tidak mengganggu aktifitas masyarakat lainnya.

Juru bicara Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan, aksi pemalangan ini dipicu tidak meratanya penerima bantuan Program Keluarga Harap-Harap oleh Kepala Kampung Pioka Pinus Wungga.

“Mereka mempertanyakan data penerima bantuan, dikarenakan nama warga yang meninggal atau pindah masih mendapat dana bantuan, sedangkan yang masih hidup tidak masuk dalam daftar penerima bantuan,”jelasnya.

Namun dalam negosiasi yang terus dibangun pihak kepolisian bersama Kepala Distrik Kuala Kencana Everst Hindom akhirnya, aksi pemalangan berakhir dengan aman dan damai.

Hanya sajadalam kesepakatan bersama, Kepala distrik Kuala Kencana berjanji akan membahas perbaikan data dengan pejabat di Pemerintah Kabupaten Mimika agar apa yang menjadi tuntutan masyarakat bisa segera diselesaikan.

Sementara itu, personil Polsek Kuala Kencana dipimpin Kanit Patroli Aiptu Yusran Jaya telah membuka palang setelah ada kesepakatan. Jalur transportasi di wilayah itu pun sudah kembali normal. (Nius)