Tuntut Pengusutan Hingga Tuntas, DAK Keerom Kutuk Keras Penembakan di Kaliasin

704
Ketua DAK, Servo Tuamis dan Ketua Dewan Adat Suku Mannem dan Arso Timur, Frengki Mekawa, bersama jajaran saat konferensi perss di Keerom, Selasa (31/12).

KEEROM, PapuaSatu.com – Insiden kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan anggota TNI Pos Kaliasin, yang mengakibatkan satu anggota TNI gugur, sangat disesalkan oleh Dewan Adat Keerom (DAK).

Bahkan Ketua DAK Keerom, Servo Tuamis, dan jajaran dengan tegas mengutuk keras terjadinya insiden penembakan tersebut.

Kejadian tersebut, menurutnya membuat suasana tenang perayaan natal dan tahun baru yang sedang dilaksanakan di Keerom dengan hikmat menjadi ternodai.

Kami atas nama masyarakat adat, sebagai Dewan Adat Keerom, merasa menyesal atas adanya insiden penembakan ini sehingga ada anggota TNI yang gugur, atas nama masyarakat adat Keerom kami menyatakan berbelasungkawa, ungkapnya dalam jumpa pers di Arso, Selasa (31/12/2019).

Ia juga dengan tegas mengutuk keras aksi tersebut.
“Kami mengutuk atas aksi tersebut, karena membuat suasana natal dan tahun baru yang tenang menjadi terusik. Ini kejadian yang jelas kami masyarakat adat tak inginkan ada kekerasan yang terjadi di wilayah kami, tambahnya.

Selain itu ia meminta agar kasus tersebut diinvestigasi, dan kepada pihak pelaku diminta bertanggungjawab sesuai hukum yang berlaku.

Mari kita telusuri dan investigasi masalah ini secara bersama pihak keamanan. Aparat kamin persilakan melakukan investigasi dan kami saat ini dari masyarakat adat juga sudah menurunkan tim investigasi sesuai sumber daya yang ada pada kami, ujarnya.

Namun, pihak DAK juga meminta agar tim tidak mengambil tindakan keras kepada masyarakat adat Keerom, dan DAK juga siap membantu tim investigasi TNI-Polri untuk melihat kasus tersebut agar jelas duduk perkaranya.

Ia pun mengingatkan, agar pihak luar untuk tidak berkomentar banyak atas masalah tersebut.
Ini masalah di wilayah kami, maka biar kami yang akan turun bersama TNI dan Polri. Jangan bikin berita yang tidak jelas atau bohong dan bikin suasana damai di Keerom jadi tidak bagus, ini kita himbau keras, pungkasnya.

Ungkapan senada diungkapkan Ketua Dewan Adat Arso Timur, dan Dewan Adat Manem, sebagai pemilik wilayah lokasi penembakan di Arso Timur, Jack Mekawa.

“Kami kesal bahwa ada kelompok yang melakukan kontak senjata, ini telah mengganggu aktivitas masyarakat adat untuk perayaan natal dan tahun baru, dan kejadian ini kami masyarakat adat memandang bahwa sebagai Dewan Adat tak dihargai atas insiden ini, kami nyatakan menolak dan kutuk kejadian itu, ujarnya.
Ia juga mengingatkan, bahwa masyarakat adat tidak terlibat dan tidak mau terjerumus dalam permainan tersebut.

Namun apabila ada yang terlibat maka itu adalah oknum, namun saya minta agar pihak yang terlibat pada insiden tersebut untuk bertanggungjawab. Kepada TNI-Polri kami persilakan untuk melakukan investigasi dan menindak tegas sesuai aturan yang berlaku, lanjutnya.
Ia juga meminta pihak lain, untuk tak mengeluarkan statemen jika tak mengetahui duduk perkara dengan jelas atas masalah tersebut.

Kami minta pihak yang tak mengerti perkara ini untuk jangan lakukan statemen yang hanya akan mengadudomba masyarakat, hal ini tak boleh dipolitisir dan kalau bukan asli Keerom jangan bicara sembarang atas masalah ini, kami tak mau masalah ini dipolitisir, pungkasnya.[yat]