SENTANI, PapuaSatu.com – Sekda Kabupaten Jayapura, Dr. Hana S. Hikoyabi,S.Pd,M.KP, yang juga Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura secara resmi menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif (HI) di salah satu hotel di Kota Sentani, Jumat (1/11/24).
Dalam penutupan Bimtek yang ditandai dengan penabuhan alat musik tifa tersebut, Dr. Hana Hikoyabi berpesan kepada para peserta yang terdiri para kepala sekolah PAUD se-Kabupaten Jayapura untuk dapat menerapkan pola pendidikan holistik integratif di sekolah yang dipimpinnya.
“Ilmu yang didapat selama di sini (Bimtek, red) saya harap bisa diterapkan di sekolahnya masing-masing,” pesannya.
Dengan penerapan PAUD HI, kata Hana Hikoyabi anak-anak yang menjadi peserta didik dapat dipastikan akan tumbuh dengan baik, tidak hanya fisik, tetapi kesehatan dan mentalnya.
“Mari kita buat yang terbaik, sehingga anak akan menjadi rajin, pintar, cerdas dan bisa menangkap ilmu yang diajarkan guru dengan baik,” ujarnya.
Hal itu karena, melalui PAUD HI pertumbhan anak yang ada di lembaga pendidikan PAUD, akan mendapat perhatian dari berbagai aspek, seperti gizi, kesehatan, sosial, dan lain-lainnya.
Dan khusus untuk gizi nantinya akan mendapat dukungan melalui program makan siang gratis dari pemerintah pusat, bukan hanya yang ada di lembaga PAUD, tapi juga SD, SMP, dan SMU.
Untuk rencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Jayapura telah membahas dalam rapat persiapan, yang hasil rapat tersebut telah dipresentasikan kepada Pj. Gubernur Papua.
“Jam satu (13.00 WIT) tadi sudah dipresentasikan Pak Penjabat Bupati kepada Pak Pj.Gubernur Papua,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kabid PAUD dan Dikmas, Purwanto menambahkan para peserta yang merupakan kepala sekolah PAUD yang terdiri sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) dan Play Group atau sejenisnya, sangat antusias, terbukti dari jumlah peserta yang direncanakan 100 orang, bertambah menjadi 120 orang kepala sekolah PAUD.
“Pesertanya ada 100 lembaga, tapi karena antusias, yang datang bukan 100 lembaga tapi 120 lembaga. Tapi semua kita fasilitasi, dan semua tidak kita tolak,” ungkapnya.
Purwanto juga mengharapkan bahwa materi yang diberikan melalui Bimtek, bisa diterapkan di lembaga masing-masing, baik PAUD formal maupun PAUD non formal.
Dijelaskan, Bimtek tersebut hanya stimulan saja yang diberikan oleh Pemerintah Pusat menggunakan dana APBN.
Diharapkannya, di Tahun 2025 pelaksanaan program PAUD HI bisa dilaksanakan secara mandiri menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jayapura.
Untuk diketahui, bahwa program PAUD HI adalah penanganan PAUD yang melibatkan SKPD-SKPD terkait, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Dinas Kesehatan, Dukcapil, dan lain-lainnya, termasuk lembaga swasta.
Kerja sama antar instansi ataupun lembaga terkait tersebut, akan dikoordinasikan melalui Satuan Tugas (Satgas) sehingga ada pembagian peran dengan jelas terhadap upaya pengembangan PAUD Holistik Integratif.[yat]