JAYAPURA, PapuaSatu.com – Pdt. Albert Yoku,S.Th selaku Wakil Ketua II Sub PB PON Cluster Kabupaten Jayapura memastikan, bahwa wartawan yang memiliki pos liputan di wilayah Kabupaten Jayapura bisa dapat akses liputan PON XX.
Hal itu dikatakan Albert Yoku saat menutup pelatihan jurnalis peliputan PON XX Papua 202, di Hotel Grand Allison Sentani, setelah mendengar adanya permasalah yang muncul terkait pengorganisasian wartawan yang pos liputannya di Kabupaten Jayapura pada pelatihan tersebut.
Yang mana, banyak wartawan di wilayah yang menjadi tuan rumah PON, bahkan juga sebagai tempat digelarnya seremoni pembukaan dan penutupannya, banyak yang tidak mengetahui adanya pendaftaran wartawan oleh PB PON yang dilaksanakan secara online.
“Saya harap koordinator di bidang TIK dan Bidang Humas, untuk hari Senin-Selasa (22-23 Agustus 2021) kita lakukan rapat koordinasi sehingga kedudukan wartawan yang sangat strategis dan penting ini harus mendapat posisi dan hal-hal yang jelas, baik itu menyangkut identitas, juga ID card, juga sertifikasi,” ungkapnya saat ditemui wartawan usai menutup pelatihan jurnalis peliputan PON di Grand Allison Hotel Sentani, Sabtu (21/8/21).
Albert Yoku berharap agar wartawan dapat diorganisir dengan baik, sehingga dalam peliputan tidak menjadi kerumunan, tetapi sudah ada pendelegasian sebagai penentuan siapa wartawan yang mendapat tugas peliputan pada pertandingan nomor olahraga yang dipertandingkan.
Ia juga berharap agar juga bisa bekerjasama dengan setiap bidang di kepanitian PON.
“Dalam kaitannya dengan kontribusi wartawan media cetak/elektronik ini, harap koordinator wartawan bisa bekerjasama dengan semua bidang, karena bidang-bidang ini membutuhkan peliputan,” harapnya.
Albert Yoku pun mengungkapkan permohonan maafnya atas nama Panitia Sub PB PON Cluster Kabupaten Jayapura, yang belum mengaturnya secara baik terkait posisi wartawan di peliputan PON, khususnya wartawan di Kabupaten Jayapura.
“Harap minggu depan kita sudah mengaturnya dengan baik,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan terima kasih untuk wartawan, yang meski belum diatur wartawan sudah bekerja dengan baik.
“Tanpa wartawan, PON ini tidak akan didengar oleh orang lain di dunia di luar Papua,” tandasnya.[yat]