JAYAPURA, PapuaSatu.com – Wali Kota Jayapura beserta seluruh ASN bersama TNI/Polri harus turun tangan untuk melakukan pembersihan puing-puing sisa kerusuhan demo anarkhis yang dilakukan ribuan masyarakat dan mahasiswa Papua.
Terlihat Walikota Jayapura bersama Kapolres Jayapura, AKBP Gustav R Urbinas mengangkat sampah-sampah sisa kebakaran di kawasan Terminal Lama-Kota Jayapura dengan di ikuti puluuhan ASN dan personil TNI/Polri, pada Senin (2/9/2019) pagi.
Wali Kota Jayapura, Dr Drs Benhur Tomi Mano, MM mengatakan pembersihan kota Jayapura ini di agendakan selama tiga hari berturut-turut di tiga wilayah berbeda. “Hari ini di jantung kota, esok di Jayapura Selatan dan Lusa di Abepura-Heram,” katanya.
Usai pembersihan, Benhur menyampaikan kepada awak media bahwa korban akibat demo anarkis akan dibantu oleh pemerintah. Sehingga pihaknya saat ini sedang melakukan pendaatan terkait jumlah kerugian yang dialami warga di wilayah Kota Jayapura.
“Saya sudah rapat melakukan pendataan dari batas kota sampai pusat kota Jayapura, jadi untuk kantor, rumah makan, sampai sekarang masih kita data satu dua hari sudah bisa kita tahu termasuk mungkin ada kartu keluarga (KK) dan ijazah yang terbakar kita data juga,” terangnya.
Ia mengaku telah menyurati Mentri Sosial dan Mentri Koperasi dan UMKM termasuk Pemprov Papua terkait bantuan yang direncanakan akan diberikat kepada korban.
Pada kesempatan ini, ia juga menjelaskan kepada warga di Kota Jayapura bahwa situasi saat ini sudah kondusif. “Saya percaya kota ini sudah aman, untuk itu yang masih mengungsi dan punya rumah tidak habis terbakar mari kembali ke rumah masing-masing. Jangka panjangnya, saya lakukan upaya pendekatan dengan paguyuban, kepala suku dan komponen masyarakat lainnya, ” jelasnya.
Senada dengan itu, Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas dengan tegas menyatakan hingga kini Kota Jayapura sudah kondusif. Ia juga meminta dengan tegas masyarakat tidak menyebarkan serta mempercayai hoax.
“Mari kita jaga supaya kehidupan di Kota Jayapura ini bisa kembali baik, isu yang tidak jelas jangan dipercaya langsung. Tak ada penyerangan, kala ada informasi tersebut, itu adalah provokator yang ingin masyarakat khawatir dan resah. Jadi harus percaya kita semua sesama anak bangsa, jangan ada yang saling menyakiti. Bila ada warga yang memulai dan sengaja menciptakan kericuhan, maka dari pihak kepolisian akan mengambil tindakan tegas,” tukasnya. [ayu]