JAYAPURA, PapuaSatu.com – Wali Kota Jayapura, Dr Benhur Tomi Mano, MM menyoroti Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA) di Kota Jayapura. Pasalnya jumlah ADHA terus meningkat, entah terjangkit dari sang ibu ataupun akibat lingkungan sekitar.
“Banyak anak jalanan yang terkena HIV/AIDS, baik itu korban KDRT, korban kekerasan anak, bahkan anak di bawah umur yang bekerja sebagai juru parkir. Kita ingin perhatikan dan harus dibina orang tua agar mereka menjadi anak yang cerdas, pintar, mulia, ilmunya tinggi, ke depannya,” ucapnya kepada awak media, Selasa (23/7/2019).
Kondisi tersebut, Wali Kota Jayapura rencana akan membangun rumah singgah untuk anak jalanan, ADHA, anak korban KDRT, korban kekerasan anak, anak pengguna narkoba serta anak yang merupakan pemakai lem aibon.
Selain rumah singgah, orang nomor satu di Port Numbay ini rencana akan membentuk sekolah ramah anak yang sudah berjalan selama ini.
Mengorek terkait Jayapura AIDS Conference pekan depan, Wali Kota mengungkapkan persiapan sudah siap mencapai 98%.
“Konferensi akan diselenggarakan di Hotel Horison dengan narasumber dari berberapa negara. Konferensi tersebut merupakan kali pertama di Kota Jayapura yang saya kembangkan idenya setelah menghadiri konferensi Internasional AIDS di Washington DC dan Belanda,” ungkapnya.
Ia beberkan, pada konferensi tersebut menghadirkan narasumber tamu dari beberapa negara dan latar belakang.
“Ada Dr Shailendra Sawleshwarkar (dokter yang bekerja di HIV, STIs and sexual health / dokter akademisi di Western Sydney Sexual Health Centre), Danielle Somers (direktur di kantor kesehatan global pada fakultas kedokteran dan kesehatan di Universitas Australia),” bebernya.
“Prof Dr Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM (dokter yang secara khusus membidangi dan menangani HIV dan AIDS di Indonesia), Krittayawan (Tina) Boonto (berpengalaman di pembangunan manusia dan kesehatan di PBB bidang ekonomi, komisi sosial untuk Asia Pasifik di Bangkok, Thailand), Caroline Francis (bekerja di bidang kesehatan di Asia Tenggara), Robert Gass (wakil perwakilan Indonesia untuk UNICEF),” tutupnya. [ayu]