JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dalam membantu penerapan protokol kesehatan, PDAM Jayapura mendistribusikan 50 buah wastafel portable yang tersebar disejumlah titik di kota dan kabupaten Jayapura.
Bantuan tersebut adalah murni bentuk bantuan dukungan sosial dari PDAM Jayapura kepada masyarakat. Akan tetapi, wastafel portable tersebut kurang terawat dan juga sering sekali disalahgunakan oleh masyarakat sekitar.
Direktur Utama PDAM Jayapura, Entis Sutisna menyayangkan kesadaran warga dalam merawat wasfatel portable yang berada di beberapa titik itu sangat kurang.
“Ada yang sampai tandonnya dibolongi, rusak, kemungkinan pakai benda tajam. Keran air dan wastafel juga rusak,” ujarnya kepada wartawan diruang kerjanya, Senin (2/8/21).
Berkaitan dengan tingkat pelayanan, Entis mengaku pihaknya telah menyediakan tim khusus dimana ada 2 mobil tangki yang secara rutin mengisi air di tandon yang kosong.
“Tetapi ada beberapa daerah yang saya lihat, tingkat kepeduliannya untuk menyampaikan kekosongan itu kurang komunikatif apabila memang terjadi kekosongan air bersin di tandon, silahkan informasikan ke PDAM,” aku Entis.
Entis mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat fasilitas yang telah disediakan dengan baik. “Kalau nanti misalnya menemukan ada yang kosong, segera laporkan ke PDAM,” imbuhnya.
Ia juga berharap, penggunaan wasfatel portable betul-betul digunakan untuk mencuci tangan dan tidak disalahgunakan. Entis ungkapkan telah mendapat laporan, wastafel portable itu dijadikan tempat untuk mencuci piring dan cuci motor.
“Ini kan diluar fungsi itu, sehingga saya harapkan kerjasamanya bagi warga-warga yang mendapat bantuan wastafel portable dari PDAM dijaga dan apabila mendapati tandonnya kosong, tinggal melapor PDAM ke UPT-UPT terdekat,” pungkasnya. [ayu]