Anggota Polres Tolikara Dibekali Pengetahuan Sekaligus Dilakukan Pemeriksaan HIV-AIDS

453
Pengambilan darah untuk dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya virus HIV pada anggota Polres Tolikara

TOLIKARA, PapuaSatu.com – Bertempat di Aula Multi Fungsi Polres Tolikara, Selasa/18/09/2018, anggota Polres Tolikara diberi pengetahuan tentang HIV-AIDS, sekaligus dilakukan pemeriksaan HIV-AIDS oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tolikara.

Kapolres Tolikara, AKBP Mada Indra Laksanta, S.I.K., MSi dalam sambutan mengungkapkan terima kasihnya kepada dr. Veronica bersama tim yang sudah datang melakukan penyuluhan kepada pihaknya dan seluruh personil Polres Tolikara.

“Dengan adanya kegiatan ini kami bisa belajar bahwa HIV-AIDS adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya bagi tubuh,” ungkapnya.

Melalui kegiatan tersebut, Kapolres emerintahkan kepada anggota agar menjaga kesehatan masing – masing, karena agenda besar menanti kita yaitu pelaksanaan Pilpres dan Pilleg.

Dalam kesempatan tersebut, dr. Veronica mengungkapkan bahwa kedatangannya bersama Tim VCT untuk melakukan penyuluhan dasar HIV-AIDS dan sirkumsisi pada pria secara sukarela.

“Kegiatan ini kami lakukan untuk mengetahui jumlah masyarakat maupun anggota Polri dan TNI yang terinfeksi maupun tidak terinfeksi penyakit HIV-AIDS,” ungkapnya.

Dipaparkan, bahwa HIV adalah kependekan dari Human Immunodefinciency Virus yaitu virus penyebab AIDS. HIV menyerang dan menghancurkan sistem kekebalan tubuh.

Sedangkan AIDS adalah kependekan dari Acquired Immune Deficinchy Syndrome, yaitu sekumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh.

“HIV menyerang tubuh melalui sel CD4 yang merupakan bagian dari sel darah putih,” terangnya.

“Sel CD4 sendiri adalah teman dari tubuh kita. Karena semua penyakit seperti batuk yang berusaha untuk menyerang tubuh kita, akan dilawan oleh sel CD4  untuk melindungi temannya, yaitu tubuh kita,” lanjutnya.

Setelah virus HIV masuk ke dalam tubuh, maka Sel CD4 tidak dapat mempertahankan dirinya untuk melawan HIV dengan cepat, sehingga sel CD4 kehilangan kekuatan untuk melawannya, sehingga tubuh tidak memiliki perlindungan, yang akhirnya tubuh  menjadi lemah, sehingga semua penyakit dengan mudah menyerang.

Penularan HIV, kata dr. Veronica, didapatkan melalui darah, cairan sperma, cairan vagina,  dan air susu ibu.

“Perilaku beresiko tertular HIV, yaitu hubungan seks tanpa kondom dan suka bergantian jarum suntik,” ungkapnya.

Selain itu, juga bias terjadi penularan dari ibu ke bayinya, yaitu berawal dari kehamilan, melahirkan dan menyusui.

“HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk,  bersalaman, ciuman, menggunakan peralatan makan bersama, maupun tinggal serumah dan menggunakan jamban yang sama,” jelasnya.

HIV-AIDS hingga saat ini belum dapat disembuhkan dan tidak dapat dicegah dengan obat tetrasikilin, penisilin maupun obat-obatan lainya.

HIV dan IMS hanya dapat dicegah dengan  menjauhi seks beresiko, bersikap saling setia, cegah dengan kondom, dihindari penggunaan suntik narkoba, edukasi/ajari pasangan dan teman teman lainnya.

“Yang kita lakukan apabila terkena HIV-AIDS adalah dengan cara berobat kedokter supaya dapat tetap hidup sehat dan produktif,” tutur dr. Veronica.[yat]