
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Sebagai antisipasi Kamtibmas, yang diantaranya terkait jelang 1 Desember 2018, Rabu (28/11/2018) di aula Mapolres Merauke, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Merauke menggelar Rapat Koordinas (Rakor).
Rakor tersebut, juga melibatkan Tokoh Masyarakat (Tomas) maupun Toko-Tokoh Agama (Toga) yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB).
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Merauke Frederikus Gebze, Wadan Lantamal XI Merauke Kol. Laut (P) Jatmiko Haryono, Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung,SH, Pasi Intel Korem Mayor Inf. Laharuni, Plh. Kasdim May or Inf. Abdul Rahim, Korwil BIN Papua Selatab Imam Santoso, Dan Tim Intel Baiz Kapten Dulmurip, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Merauke, Valeri Sawaki, tokoh masyarakat, tokoh adat dan kurang lebih 80 orang undangan.
Kapolres Merauke, Bahara Marpaung,SH dalam sambutannya mengungkapkan bahwa terkait perkembangan situasi saat ini, berdasarkan pemantauan dari provinsi, bahwa penyebaran berita hoax tertinggi di wilayah Papua adalah di Kabupaten Merauke.
“Dengan beredarnya berita Hoax dimana mana sehingga berdampak saling benci dan curiga antar masyarakat,” ujar Kapolres.
Kata Kapolres, hoax merupakan berita bohong dan dibuat atau diskenario seolah-olah bahwa berita tersebut benar.
“Penyebab menyebarnya hoax sendiri berawal dari salah seorang mendapat berita tanpa dikroscek kebenaranya kemudian langsung membagikan (dishare) kepada teman lainya agar menjadi viral,” terang Kapolres.
Kata Kapolres, terhadap pelaku penyebar berita hoax, dapat dikenakan sanksi pidana berdasarkan UU ITE Nomor 11 Tahun 2008, pasal 27 ayat 3 dan pasal 28.
Salah satu issu yang sedang berkembang di wilayah Merauke saat ini adalah berkembang di masyakarat tentang penculikan terhadap anak.
“Dengan beredarnya Isu tersebut menimbulkan keresahan dimasyarakat bahkan anggota Polisi yang mendatangi TKP untuk menanyakan permasalahan malah, diserang oleh sekelompok masyarakat dengan menggunakan alat tajam yang mengakibatkan lima anggota Polres Merauke luka dan mobil dinas Kabag Ops Polres Merauke rusak,” tuturnya.
Menyikapi issu atau berita yang cenderung hoax, yakni tentang penculikan anak, Kapolres Merauke mengimbau kepada seluruh masyarakat Merauke, khususnya ibu-ibu dan orang tua agar tetap tenang dan jangan mau terpengaruh apalagi terprovokasi atau terhasut terkait dengan issue tersebut.
Salah satu tokoh masyarakat, Drs. Jhon Gluba Gebze dala kesempatan sama mengucapan terima kasih kepada Kapolres Merauke yang cepat merespon terkait issu yang berkembang saat ini.
Bupati Merauke, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah tetap bersinergi dengan instansi terkait untuk menjaga daerah Merauke tetap aman.
“Antisipasi tanggal 1 Desember merupakan antisipasi internal dan menjadi isu permanen, sehingga kita harus buat kegiatan-kegiatan positif, seperti lomba olahraga maupun kegiatan lainya,” ujar bupati.
Menjelang tahun baru Natal, kata bupati, kasus penjambretan sudah mulai muncul lagi.
“Untuk Miras alkohol yang berijin, saya yang bertanggung jawab kalau tutup, kita tutup,” tandas bupati.
Sedangkan untuk miras lokal Sopi dan sebagainya, kata bupati, agak susah dikendalikan.
“Kita sudah berbagai upaya melakukan tindakan teguran maupun tindakan hukum, akan tapi tetap saja masih ada oknum masyarakat yang memproduksi maupun menjual miras local,” kata bupati.[yat]