JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kapolres Paniai AKBP Supriagung mempersiapkan somasi untuk beberapa media online nasional yang yang menurutnya melakukan kesalahan pemberitaan.
Menurut AKBP Supriyagung, beberapa media tersebut mempublikasikan berita tentang pernyataannya tentang adanya anggota TNI yang tewas di Paniai akibat kontak senjata dengan kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB).
Somasi yang akan dibawa ke dewan pers tersebut, sebagaimana disampaikan Kapolres Supriagung, Senin 06/08/2018, karena ia tidak merasa memberikan pernyataan sebagaimana yang dilansir media onlin dimaksud.
Adanya pemberitaan tentang pernyataannya yang tanpa konfirmasi dirinya, Kapolres merasakan sangat dirugikan, karena menurutnya hal itu merupakan pencemaran nama baiknya.
“Saya merasa dirugikan karena berita yang dikutip bukan pernyataan saya, apa yang ditulis oleh merdeka.com, dan okezone.com itu tidak benar,” ujar Kapolres Paniai dalam keterangan persnya di Jayapura.
Selain memberikan somasi, ia juga menegaskan agar media merdeka.com dan okezone.com untuk melakukan pembenahan kualitas SDM medianya, supaya ditingkatkan kualitasnya.
“Jadi memahami betul fungsi media itu dengan baik, konfirmasi terlebih dahulu sebelum menulis berita, jangan hanya mencari rating berita namun mengabaikan isi dari berita tersebut, jadikanlah media sebagai edukasi bagi masyarakat,” tutupnya.
Dari penelusuran PapuaSatu.com, hanya mendapati di media okezone yang memuat pemberitaan masalah kontak senjata antara TNI dan kelompok bersenjata di Paniai.
Yakni dengan judul “2 Anggota TNI Tewas Diserang Kelompok Bersenjata di Papua” yang menyatakan bahwa “Kapolres Paniai, AKBP Supriagung membenarkan terjadinya aksi penyerangan terhadap tim survei dari PLN yang mendapat pengawalan dari anggota TNI itu”.
Berita yang dilansir okezone dibenarkan Kapolres Paniai adalah “Dua anggota TNI meninggal dunia ketika kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) menyerang tim PLN yang melakukan survei di Kabupaten Paniai, Papua, Senin (6/8/2018) sekira pukul 09.30 WIT. Kedua prajurit tewas saat mengawal tim PLN.”
Yang pada pemberitaan selanjutnya dengan judul “3 Senjata TNI Dirampas Kelompok Bersenjata di Papua”, dari konfirmasi ke Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi, yang membantah adanya dua anggota TNI tewas diserangKKSB saat mengawal tim survei PLN di Kabupaten Paniai, Papua.
“Prajurit tersebut diklaim hanya luka-luka dan tiga pucuk senjata api dipegangnya dirampas pelaku,” demikian dikutip dari okezone.com.
“Tidak ada yang tewas dalam insiden penyerangan tersebut,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, sebagaiman dilansir okezone, Senin (6/8/2018).
Lebih lanjut Kapendam menceritakan peristiwanya kepada okezone, bahwa kejadian bermula saat sembilan prajurit TNI mengawal tim survei PLN untuk program Papua terang di Paniai yang menumpangi dua speedboat dan tiba-tiba diserang KKSB.
Karena kondisi di lokasi banyak masyarakat yang berusaha membantu TNI, maka personil TNI tidak berani mengeluarkan tembakan, karena sangat berbahaya, sehingga anggota hanya melakukan perlawanan.
Saat PapuaSatu.com berupaya mencari informasi, didapat bahwa okezone.com adalah media yang bekerjasama dengan Kantor Berita Antara. Dan beritanya adalah diambil dari pemberitaan jurnalis Kantor Berita Antara tersebut.[yat]