Binmas Noken Polri Ajar Masyarakat Wamena Bertani

756
Kanit Binmas Noken Polri, Ipda Ma'ruf saat mengunjungi sekaligus mengajar cara bertani yang baik pada masyarakat Wamena

WAMENA, PapuaSatu.com – Kepala Unit (kanit) Pertanian Binmas Noken Polri, Iptu Maruf Suroto, didampingi 9 anggotanya mengunjungi lahan pertanian masyarakat Wamena, binaan Binmas Noken Polri.

Dalam kesempatan kunjungan tersebut, sekaligus memberikan pelatihan cara bercocok tanam yang benar di Kampung Honai Lama Dua, Wamena, Sabtu (21/7/2018).

Saat dikofirmasi, Ipda Maruf Suroto menjelaskan, bahwa kehadiranya semata untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Jayawijaya terkait dengan cara bercocok tanam yang benar.

“Sehingga nantinya hasil panen yang didapatkan lebih maksimal,” ungkapnya.

Pihaknya tidak hanya memberikan materi, namun juga mengajak masyarakat untuk melakukan praktek secara langsung tentang  bagaimana cara bercocok tanam yang benar.

“Pada pelatihan dan praktek kali ini, kami mencoba bersama masyarakat menanam bibit jagung manis dan bibit semangka,” tutur Ipda Maruf.

Lanjutnya, meski pelatihan dilakukan di kampung Honai Dua Lama, namun Kampung Yagara yang bersebelahan wilayahnya, juga didatangi.

“Karena Bapak Riki yang berasal dari Kampung Yagara sudah menyiapkan lahan yang telah diolah, namun minim pendampingan. Dengan semangat dan kemauan kerja yang luar biasa mereka dengan serius mengikuti palatihan yang kami berikan,” ungkapnya.

 

Kanit pertanian Binmas Noken Polri, Ipda Maruf Suroto juga mengajak warga lebih peduli dari hal terkecil dan sepele dengan membuang sampah pada tempatnya, demi keberlangsungan hidup dan masa depan kita.

Selain pelatihan cara bercocok tanam tersebut, Tim Binmas Noken Polri juga mencoba alat industri manual pengupas kopi di Kampung Yagara dan hasilnya sangat luar biasa.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Tim Binmas Noken Polri juga melakukan kegiatan Polisi Pi Ajar di sekolah. Dalam kegiatan tersebut tampak wajah cerah dan penuh gembira dari anak-anak sambil bermain dan mendongeng.

“Kami juga memberikan oleh-oleh berupa bulu kasuari yang dibawa dari Merauke kepada Bapak Maximus Lany untuk dimanfaatkan sebagai kelengkapan adat/budaya,” ungkapnya lagi.

Dan kepada anak-anak, juga diberikan bantuan peralatan olahraga.[yat]