Dari Tatap Muka Kapolda Papua Dengan Bupati Sarmi dan Jajaran
Hari Sabtu (04/8/2018), Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar, MH bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sarmi, untuk bertatap muka dengan personil TNI-Polri, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Mapolres Sarmi.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Sarmi Drs. Edward Fonataba, MM, Irwasda Papua Kombes Pol Drs. Mulyadi Kaharni, Kabid Keu Polda Papua Kombespol Tachwil Ichsan, Kapolres Sarmi AKBP Paul Saukoly, Dandim Sarmi Letkol Arm. H. Pasireron serta Forkopimda Kabupaten Sarmi.
Bupati Sarmi dalam sambutannya yang mengawali tatap muka tersebut mengucapkan selamat datang kepada Kapolda Papua bersama rombongan di Kota Ombak Sarmi, menyatakan rasa bahagia dan suka cita atas kehadiran Kapolda dan rombongan.
“Komunikasi serta kerjasama antar sesama forkopimda Kabupaten Sarmi telah terjadin dengan baik sehingga roda pemerintahan, khususnya di Kabupaten Sarmi dapat berjalan aman dan lancer,” ungkap Bupati Edward Fonataba.
Bupati juga berharap adanya arahan dari Kapolda, agar kedepan Kabupaten Sarmi dapat maju bersama seluruh elemen masyarakat.
Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Boy Rafli Amar yang hadir bersama ibu dan robongan, dalam kesempatan sama mengucapkan terima kasih atas penyambutan yang luar biasa.
“Kami tau pembangunan di Kabupaten Sarmi maju pesat karena kurang lebih 18 tahun kami pernah berada di sini tapi suasana dan pembangunan belum seperti ini,” ujar Kapolda.
Tugas Negara, lanjut Kapolda, adalah harus mensejahterakan masyarakat bersama perangkat Pemda yang ada.
Kehadirannya di Kabupaten Sarmi adalah yang kedua kalinya, yang pertama masih menjabat sebagai Korspri dan kedatangan kedua sebagai Kapolda Papua.
Kapolda menyatakan, bahwa sesuai arahan Presiden RI dalam nawa citanya, bertekad membangun dari pinggiran.
“Ini dibuktikan dengan membangun jalan, pelabuhan, masuknya listrik sampai ke kampung-kampung. Oleh karena itu, patut kita syukuri,” ujar Kapolda.
Yang penting, lanjutnya, adalah bagaimana kita membangun persatuan dan kebhinekaan dan diyakini bahwa, di bawah Bupati Edward Fonataba, keberagaman di Kabupaten Sarmi dapat terus terjaga.
Kapolda juga mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan Pilkada yang berlangsung aman, damai dan bermartabat di Kabupaten Sarmi. “Itulah cita cita yang kita idamkan,” tandas Kapolda.
Kapolda juga menyampaikan terima kasih kepada tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat atas partisipasinya dalam menciptakan pilkada yang aman.
Dalam pelaksanaan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang saat ini sedang menunggu gugatan dari pihak yang kalah, kata Kapolda, harus kita hormati, dan diharapkan adanya putusan dari Mahkamah Konstitusi yang seadil-adilnya.
Kaolda juga mengingatkan untuk daerah yang masih melakukan kekerasan dalam berdemokrasi, agar memahami bahwa demokrasi tidak bisa dilakukan secara kekerasan.
“Kami Polri dan TNI pada prinsipnya memberikan perlindungan rakyat Indonesia terhadap ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam,” ujarnya.
Ancaman yang harus dihadapi seluruh komponen masyarakat yang semakin global, bukan saja datang dari masyarakat di dalam negeri sendiri, seperti perampokan dan lain-lain, akan tetapi kejahatan juga bersumber dari luar.
“Karena proses transformasi secara masif termasuk pengguna media sosial, di Indonesia pengguna media sosial sekarang sudah lebih dari 100 juta,” jelas Kapolda.
Komunitas di dunia maya menjadi habitat tersendiri, bukan hal baik aja yang ada, akan tetapi kejahatan juga ada di dunia maya tersebut, termasuk ujaran kebencian. “Oleh karena itu, perlu arahan bimbingan,” harap Kapolda.
Teknologi hendaknya digunakan untuk kebaikan, untuk meningkatkan kualitas keimanan, juga untuk menambah pengetahuan.
Dan yang perlu kita antisipasi adalah dampak buruknya, seperti pornografi yang belum pantas untuk anak-anak.
“Kita tahu jati diri bangsa kita adalah berdasarkan Pancasila UUD 1945 sebagai rujukan bahwa kebinekaan kita dan NKRI, sebagai wujud bangsa ini adalah merupakan suatu yang sarat dengan nilai luhur bangsa. Oleh karena itu nilai tersebut harus kita jadikan sebagai rujukan bangsa,” tutur Kapolda.
Untuk membina masyarakat, tidak dapat hanya diserahkan kepada para pendeta ataupun para ulama, ataupun institusi Polri yang diberi kewenangan untuk bertindak, tapi diperlukan dukungan dari semua komponen masyarakat.
Bercermin dari vestifal kopi Papua yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Papua dan Pemerintah Provinsi Papua, bahwa agrobisnis di Papua ini peluangnya sangat besar, Kapolda mengajak untuk bersama berfikir agar dapat bercocok tanam komoditas yang mempunyai peluang besar di pasaran, baik local, regional maupun pasar dunia.
“Peran tokoh agama harus kita beri ruang, karena tujuan kita hidup di dunia adalah hidup bahagia lahir dan batin, oleh karena itu, untuk memacu tingkat kesejahteraan harus damai dan aman dan tugas Polri adalah mengamankan, sehingga harapan masyarakat adil dan makmur dapat terwujud,” ujar Kapolda.
Kapolda juga menitipkan pesan dari Presiden, agar pendistribusian dana desa jangan disalahgunakan, karena akan berurusan dengan hukum.
Sehingga harapan dari presiden untuk mensejahterakan kampung dapat terwujud.
“Kami telah membentuk satgas penggunaan dana kampung oleh karena itu peran tokoh agama dan dewan adat sangat penting untuk melakukan pengawasan,” lanjut Kapolda.
Presiden juga mengingatkan agar Babinkamtibmas dan Babinsa mengawasi penggunaan dana kampong tersebut.
“Di Papua penggunaan dana kampung sangat besar, ada yang mencapai Rp 200 milyar dan saya yakin di Sarmi ini pendistribusian dana desa sangat bagus,” ungkap Kapolda.
Apabila semua Pemda mendorong kepala kampung transparan, maka akan sangat baik sekali.
“Karena kita tidak ingin kepala kampung menyalah gunakan dana desa. Kita di sini hadir sebagi sahabat Polisi menjadi sahabat agar masyarakat bisa menjadi sejahtera dan aman,” pungkasnya.[yat]