Forkopinda Mimika dan Stakholder Deklarasikan Papua Tanah Damai

419
Pembacaan deklarasi Papua Dami di Kabupaten Mimika

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Dalam rangka mewujudkan Mimika manjadi Zona Damai dan bermartabat, mempererat tali persaudaraan sesama anak bangsa, dan mengaktualisasi kehidupan berbineka tunggal ika dalam bingkai NKRI, Pemerintah Kabupaten Mimika dan Forkopinda dan stakholder di Kabupaten Mimika menggelar deklarasi damai Papua, di Gedung Eme Neme Youware Timika Indah, Kamis (12/9/19).

Deklarasi tersebut, menjadi komitmen pemerintah kabupaten Mimika, TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), bersatu untuk menjaga dan menyongsong perhelatan Pesparawi dan Pekan Olahraga Nasional 2020.

Hadir dalam kegiatan yakni personil Badan Intelejen Negara Kolonel Bambang Siswanto, Waka Ops 1 Nemangkawi Kombes Pol Sugeng Suprijianto, Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto, SIK. MH, Danlanal Mimika Letkol Laut (P) Yadi Mulyadi, SE, Dan Satrad 243 Mimika Letkol Adi. S, Kasdim 1710/Mimika Mayor Inf M. Sahirin, para Kabag, Kasat, kasi dan perwira Polres Mimika, Wakil Bupati Kab.Mimika .Johannes Rettob. S. Sis. MM, Sekda Kab. Mimika Drs. Marthen Paiding, M.MT, Ketua Bawaslu Yonas Yanampa, Kepala Imigrasi Kelas II Timika Samuel Jesaya Henock, Ketua Pengadilan Mimika Sony Alfian. SH, Ketua FKUB Mimika bersama anggota, Anggota DPRD Kab.Mimika Luter Wakerwa, Ketua KPU, Vise President PT.Freeport Indonesia Arief NasuhaPerwakilan Paguyuban-Paguyuban, Tokoh adat, Tokoh agama, Tokoh Perempuan dan Tokoh Masyarakat.

Kapolres Mimika dalam sambutannya mengatakan, pemekaran wilayah yang dibicarakan oleh bupati terpilih pada saat pelantikan bahwa kita harus mengloriakan, agar bisa disetujui pemekaran wilayah menjadi Propinsi Papua Tengah, dan supaya bisa ada pemerataan SDM.
“Yang kami harapkan 10 point deklarasi ini bukan hanya formalitas saja, namun kita secara bersama-sama harus melaksanakannya agar Mimika damai dan aman serta kita harus mempersiapkan diri menghadapi Pesparawi di Kabupaten Mimika yang diketuai oleh bapak Wakil Bupati Mimika,” ungkap Kapolres

Kita ketahui bersama telah terjadi aksi demo yang berujung anarkis di Papua dan Papua Barat karena ujaran kebencian.

“Namun kita semua sepakat bahwa yang terkait dengan masalah ini mengujar kebencian dari warga sipil maupun aparat keamanan agar diproses hukum sesuai dengan hukum yang berlaku di NKRI ini, dan itu sudah dilaksanakan oleh pemerintah NKRI agar kita kembali bersatu tanpa memandang suku, agama dan ras,” papar Kapolresp

Dan sudah diketahui bersama, bahwa dalam aksi demo yang berujung anarkis ada penumpang gelap di dalamnya yang menginginkan memisahkan diri dari NKRI yaitu KNPB dan UMWLP.

“Jadi tugas kita yang ada di sini untuk bersama- sama mempertahankan kedamaian ini dalam bingkai NKRI dan mengamalkan Pancasila,” ujarnya

Di kesempatan sama, Wakil Bupati Mimika mengatakan bahwa kita disini harus mengetahui ada dua salam khas yang ada di Kabupaten Mimika, yaitu Amole (untuk amungme) dan Nimau witimi (untuk Kamoro).

“Setelah Deklarasi ini saya mau ajak kita bersama -sama untuk duduk berdialog dengan seluruh elemen masyarakat agar menjaga Mimika ini aman dan damai,” ajaknya.

“Kita mau bilang bahwa seluruh dunia ada di Kabupaten Mimika karena adanya PT.Freeport maka Mimika ini di jadikan barometer oleh sebab itu kita seluruh elemen Pemerintah, TNI-Polri dan masyarakat yang ada di Mimika ini harus bisa menjaga kedamaian agar Mimika kedepan semakin di percaya dunia,” lanjutnya.

Mengenai ade-ade kita atau anak-anak kita yang datang ke Timika karena ada intimidasi oleh individu-individu yang tidak bertanggung jawab, maka itu bapak bupati sudah mengeluarkan statement agar semua warga mimika yang ada di luar untuk belajar tetap belajar dan yang sudah datang ke Timika segera di kembalikan untuk belajar.

“Ini baru hari ke 4 saya menjabat dan menghadapi berbagai aspirasi namun saya mau sampaikan disini kita harus saling mengasihi agar segala sesuatu masalah tidak bisa diselesaikan dengan ribut atau amarah, namun kita harus menyelesaikan segala masalah dengan kepala dingin agar Mimika tetap aman dan damai,” ujar wakil bupati.

Mengakhiri deklarasi, dilakukan pembacaan teks deklarasi damai oleh wakil Bupati Mimika dan diikuti oleh seluruh peserta tamu undangan, serta penandatanganan Deklarasi Damai oleh Forkopimda dan seluruh Tokoh masyarakat.[yat]