JAYAPURA, PapuaSatu.com – Setelah hari pertama dilaksanakan trauma healing kepada para korban pengungsi kerusuhan di Wamena oleh Tim Trauma Healing Polda Papua di Makodim 1702/Wamena, di hari kedua (Senin 30/9/2019), kegiatan trauma healing digelar di Mako Polres Jayawijaya.
Di hari kedua, Tim Trauma Haeling Polda Papua tidak sendiri, namun juga menggandeng personil TNI dan dari LSM trauma haeling yang ada di Wamena.
Anak-anak yang ada di pengungsian sangat senang dan gembira memyambut kehadiran tim dengan banyak permainan yang disungguhkan sesuai dengan umur masing masing anak.
AKP Saida Hobrouw, Waka Tim Trauma Haeling Polda Papua menyampaikan, trauma haeling tersebut ditujukan kepada anak-anak korban dari kurusuhan yang terjadi di Wamena.
“Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap dampak tauma yang ditimbulkan dari kerusuhan yang terjadi,” ungkapnya.
Adapun tahapan yang di lakukan dalam truma haeling tersebut diataranya bermain game-game dan konseling terhadap anak yang traumanya berlebihan.
“Kegiatan trauma haeling ini diharapkan bisa mengurangi truma psisikis terhadap anak, agar mereka kedepan bisa berangsur-asur menghilangkan trauma kerusuhan yang terjadi dan mampu kembali berdiri serta mental mereka bisa pulih atas kejadian yang dialaminya,” ujarnya.
Taruma haeling tersebut, kata AKP Saida, bukan sekali saja dilaksanakan, namun sudah hari kedua dan akan berlanjut lagi di beberapa titik pengungsian yang ada di Kabupaten Jayawijaya.
Salah satu pengungsi atas nama Ny. Rita menyampaikan sangat bersyukur atas kegiatan trauma haeling tersebut, sehingga anak-anak bisa menikmati perminannya.
Ny. Rita pun sangat berharap dengan kegiatan truma haeling ini kedepan bisa melupakan bahkan menghilangkan rasa truma atas kejadian yang dialaminya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Bhayangkari Cabang Jayawijaya menyampaikan ucapkan terimakasi atas bantuan yang diberikan oleh Tim Trauma Healing Polda Papua untuk membantu anak anak korban kerusuhan yang melakuka pengungsian di Polres Jayawijaya.
“Semoga dengan berlangsungnya kegiatan ini anak-anak bisa melupakan kesedihan yang mereka rasakan selama ini,” harapnya.[yat]
