Jelang HUT Bhayangkara ke-73, Kapolsek Sentani Kota Berbagi Tali Asih di Dua Panti Asuhan

1025
Caption : Kapolsek Sentani Kota, AKP Lintong Simanjuntak, S.H., M.H., secara simbolis menyerahkan bantuan tali asih kepada Pengasuh Panti Asuhan Karya Anak Perdamaian, Pdt. Agus Mujiono.
Caption : Kapolsek Sentani Kota, AKP Lintong Simanjuntak, S.H., M.H., secara simbolis menyerahkan bantuan tali asih kepada Pengasuh Panti Asuhan Karya Anak Perdamaian, Pdt. Agus Mujiono.

SENTANI, PapuaSatu.com – Kapolsek Sentani Kota, AKP Lintong Simanjuntak, S.H., M.H., bersama Wakapolsek Sentani Kota, Iptu Sri Sapto Budihardjo dan personel menyambangi dua Panti Asuhan yang berada di wilayah hukumnya, Rabu (19/6/2019) kemarin.

Hal itu dilaksanakan untuk mempererat silaturahmi dan juga menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-73 Tahun 2019.

Kapolsek Sentani Kota AKP Lintong Simanjuntak, S.H., M.H., yang langsung turun bersama Wakapolsek Sentani Kota AKP Iptu Sri Sapto Budiardjo, Kanit Reskrim  Ipda Aan Anwas, Kanit Lantas Ipda Tuti, Kasie Humas Brigpol Iksan J. Nugroho dan sejumlah puluhan anggotanya membagikan tali asih di Panti Asuhan Karya Anak Perdamaian dan Panti Asuhan Nurul Anwar, yang masing-masing terletak di Komba, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura.

Kedatangan Kapolsek Sentani Kota beserta rombongan disambut hangat oleh ketua yayasan dimasing-masing panti asuhan.

Pada kesempatan tersebut, Kapolsek Sentani Kota AKP Lintong Simanjuntak, S.H., M.H., menyerahkan bantuan berupa Sembako. Bantuan Sembako dan bingkisan dari Polsek Sentani Kota diberikan langsung oleh Kapolsek Sentani Kota AKP Lintong Simanjuntak, S.H., M.H.

“Bantuan sosial ini merupakan kegiatan dalam rangka menyambut hari jadi Korps Bhayangkara yang ke-73. Satu diantara yang di lakukan dengan kegiatan berbagi kasih,” kata AKP Lintong Simanjuntak.

Ia menuturkan bahwa kunjungan yang dilakukan semata-mata untuk menjalin tali silaturahmi sekaligus dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-73 tahun 2019.

Selain tali asih ke panti-panti asuhan, kata AKP Lintong Simanjuntak, pihaknya juga akan mengadakan kerja bhakti religi dalam rangka menyambut HUT Polri/Bhayangkara ke-73 tahun 2019 yang tiap tahunnya diperingati setiap tanggal 1 Juli.

“Bukan tali asih saja yang di lakukan, kita juga mengadakan kerja bhakti religi di tempat-tempat ibadah seperti Gereja dan Masjid,” katanya.

Lanjut dituturkan Kapolsek, bakti sosial ini merupakan wujud nyata kepedulian keluarga besar Polsek Sentani Kota terhadap anak-anak yang tinggal di panti asuhan, sekaligus ini menandakan bahwa Polri dekat dengan masyarakat.

“Semoga apa yang kami berikan dengan didasari rasa tulus dan ikhlas ini bisa bermanfaat. Mudah-mudahan masyarakat bisa bekerjasama dengan pihak Kepolisian terkait keamanan dari segi kamtibmas dan hal-hal yang lainnya, sehingga kita selalu sinergis membantu masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Nurul Anwar, Ustadz Mansyur Al-Kahf mengucapkan terima kasih kepada pihak Kepolisian dan kiranya bantuan tali asih serta bingkisan yang diberikan Polsek Sentani Kota dapat berguna bagi para anak yatim piatu yang ada di panti asuhan.

“Kiranya bingkisan yang diberikan jajaran Polsek Sentani Kota dapat berguna bagi para anak-anak yang ada di panti asuhan ini,” tuturnya.

Hal senada juga dikatakan Pdt. Agus Mujiono, Pengasuh di Panti Asuhan Karya Anak Perdamaian.

Pihaknya sangat senang dengan adanya bakti sosial pemberian bantuan tali asih yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Sentani Kota.

“Kami sangat senang dengan adanya seperti ini, artinya kami merasa gak sendirian. Bahwa ada orang-orang yang juga turut peduli dengan anak-anak panti asuhan. Kami juga sangat senang dengan adanya kunjungan tali asih ini, sehingga pihak-pihak Kepolisian juga bisa memperhatikan kami disini,” ujarnya.

Lanjut dikatakan Pembina Panti Asuhan Karya Anak Perdamaian ini, di Panti yang ia pimpin ada 45 anak yang tidak memiliki orangtua.

“Anak-anak yang ada di panti asuhan ini sebanyak 45 orang, mereka ada dari Yahukimo, Wamena, Pegunungan Bintang, Mamberamo, Kaimana, Nabire, Timika dan juga dari Sentani. Mereka rata-rata sudah tidak punya orangtua, ada yang bapanya sudah meninggal, ada yang mamanya sudah meninggal, ada juga yang bapa dan mamanya sudah meninggal, bahkan ada juga kedua orangtuanya masih ada namun sudah pisah atau tidak mampu,” terangnya. [mi/loy]