Kapolda Ajak Jemaat GKI Martin Luther Sentani Bersama-Sama Cegah Hal Negatif

1342

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Salah satu program Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin,M.Si adalah berpindah-pindah gereja dalam mengikuti ibadah setiap hari Minggu.

Dan di hari Minggu (13/1/2019), Kapolda bersama sejumlah personil Polres Jayapura memilih untuk mengikuti ibadah minggu bersama Jemaat Gereja GKI Martin Luther, Jalan Salatiga, Sentani, yang dipimpin Pdt. Ny. Fiani Samual, S.Si.

Dalam sambutannya setelah pelaksanaan ibadah, Kapolda Papua menyampaikan bahwa salah satu programnya sebagai Kapolda Papua, yaitu setiap Minggu pindah-pindah gereja untuk melaksanakan ibadah.

Kapolda melihat, bahwa Jemaat GKI cukup banyak dan bersuka cita memenuhi kewajiban kepada Tuhan. Namun masih banyak saudara-saudara kita di luar yang belum sadar akan kewajibanya kepada Tuhan.

“Bagaiamana kita mau dikenal Tuhan secara pribadi, bagaimana kita mau di berkahi Tuhan kalau kita saja tidak pernah ke gereja, bapak dan ibu yang datang inilah yang dapat berkat dari Tuhan,” tutur Kapolda.

“Ada beberapa tantangan tugas kami di Papua di antaranya masalah sosial dengan keberadaan minuman keras. Papua menjadi markas peredaran Ganja seperti di Wamena banyak masyarakat kita menanam tanaman Ganja. Begitu juga Penyebaran penyakit HIV-AIDS yang sangat besar di Papua yang jumlahnya mencapai kurang lebih 30.000 (tiga puluh ribu) penderita. Ini adalah perilaku dan budaya hidup kita yang salah,” lanjut Kapolda.

Kapolda pun mengajak gembala dan jemaat yang hadir untuk terlibat dalam mencegah hal-hal negatif tersebut.

“GKI yang besar ini harus proaktif dan mari kita sentuh anak-anak kita dengan pendidikan dan bimbingan agama,” ajak Kapolda.

Kedepan, kata Kapolda, tanggungjawab kita sebagai orang tua dan pelayan jemaat di semakin berat, karena kompetisi semakin berat.

“Mari kita siapkan diri dan generasi-generasi muda kedepan,” lanjut Kapolda.

Menyongsong pelaksanaan Pilres dan Pileg yang dalam waktu tidak lama lagi dilaksanakan pemungutan suaranya, Kapolda mengajak kepada semua pihak untuk bersama mewujudkan pelaksanaan pesta demokratis dengan bersuka cita, dengan tidak ada paksaan dan intimidasi.

“Kita boleh berbeda pilihan namun bukan berarti kita tidak boleh duduk bersama. Ikutlah menurut kata hatimu, karena siapa pun yang terpilih nanti pasti akan memberikan kontribusi aktif dalam pembangunan di Tanah Papua,” imbau Kapolda.[yat]