JAYAPURA, PapuaSatu.com – Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian mengungkapkan pentingnya peran tokoh-tokoh agama di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat di Indonesia, terutama di Papua yang penduduknya dikatakan sebagai miniatur Indonesia.
“Peran tokoh agama sangat penting, karena sebagai pemegang mandat dari Tuhan sebagai penguasa kekuasaan tertinggi di dunia,” ungkap Kapolri dalam sambutannya, pada tatap muka Panglima TNI dan Kapolri bersama tokoh-tokoh lintas agama dalam rangka menjaga Papua tanah damai, di Hotel Sahid Papua, Jumat (6/9/19).
Menurutnya, agama dibentuk dan diciptakan oleh Tuhan dalam rangka menciptakan kedamaian dan membangun nilai-nilai yang konstruktif, nilai-nilai kebersamaan, cinta kasih, dan memberikan nilai-nilai yang dapat diikuti dalam rangka menuju jalan yang benar.
“Kalau sudah in the name of God (atas nama Tuhan), maka powernya akan tinggi, inilah peran tokoh agama dalam struktur kehidupan manusia,” ujar Kapolri.
Kapolri juga mengisahkan bagaimana sulitnya menyelesaikan konflik antar agama, seperti di Posso, maupun di negara lain, seperti Irak, dan lain-lain.
“Saya dua tahun tinggal di Poso, saya sedih melihat karena hanya hoaks, dimulai dengan perkelahian biasa di Masjid. Isu yang beredar bahwa pemuda muslim dibunuh oleh pemuda Kristen,” ceritanya.
Dampaknya berkembang, Kejadian pada Tahun 1998 sampai sekarang belum tuntas dan menimbulkan banyak korban jiwa maupun harta benda. “Itulah dampak menghancurkan dari efek ajaran agama yang diterjemahkan secara berbeda karena ada kelompok ketiga,” jelasya.
Oleh karena itu Kapolri memohon peran yang lebih intens lagi kepada para tokoh agama di Papua untuk dapat menyejukkan suasana, terutama pasca terjadinya peristiwa rusuh di Kota Jayapura dan di daerah-daerah lain di Papua.
“Saya minta jangan menggunakan ayat-ayat yang memanaskan, ayat ayat perang. Tidak boleh membawa dalam situasi ini. Itu akan membuat kerukunan menjadi pecah. Kita bersyukur ada FKUB ini. Saya dengan panglima berharap,” harap Kapolri.
Di kesempatan sama, Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan, bahwa kedatangannya besama Kapolri di Jayapura untuk berbicara dengan hati, terkait masalah apa di tanah Papua.
Panglima juga menyatakan keinginannya, agar negeri tercinta nusantara tetap dijaga dengan Bhineka Tunggal Ika.
“Tokoh agama membangun karakter yang unggul dan siap berkompetisi di dunia. Indonesia menjadikan negara yang besar. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, kita jaga anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa, kita harus menjaga keamanannya,” imbaunya.
Pdt. Lipius Biniluk, selaku ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua saat ditemui usai pertemuan mengungkapkan, apresiasinya kepada Kapolri dan Panglima TNI yang telah ampil sebagai pemimpin yang memang sanga dibutuhkan masyarakat, dengan tinggal beberapa hari bersama masyarakat Papua, sehingga benar-benar tau apa yang terjadi di lapangan.
“Dari kami sendiri, kami beri apresiasi kepada Bapak Presiden Jokowi, beliau sudah respon cepat, khusus menangani rasialisme di Surabaya. Semoga proses cepat jalan. Dan respon cepat juga bapak Kapolri dan Panglima TNI berada di Papua, yang sudah lima hari ini,” ungkapnya.
Diatakan, bahwa kehadiran pemimpin Bangsa seperti Kapolri dan Panglima TNI yang mau tinggal beberpa hari di Papua merupakan yang pertama kali terjadi.
“Mereka tinggal bersama kami, duduk bersama kami, jalan besama kami, makan bersama kami. Itulah pemimpin yang kami perlu,” tandasnya.
Pdt. Lipius pun beharap hal itu bisa dilakukan juga oleh para pemimpin bangsa Indonesia yang lain di masa mendatang.[yat]