
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenkopolhukam, melalui Sekreatris VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa, Brigjeb Pol Drs. Mamboyng, memberi pengarahan tentang Wawasan Kebangsaan Dan Bela Negara.
Dalam arahannya yang diikuti para Pejabat Utama (PJU) Polda Papua dan personil Polda Papua, Selasa (10/7/2018) di Aula Rupatama Polda Papua, Brigjeb Pol Drs. Mamboyng menekankan tentang empat konsensus dasar bangsa yang merupakan permufakatan bulat pendiri bangsa terdahulu, yaitu : Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
”Polisi harus mengetahui permasalahan bangsa ini, karena bangsa ini sedang diserang dan dimusuhi melalui dua pintu besar yang menggangu ketahanan bangsa,” tandasnya.
Yang pertama adalah pengaruh budaya luar yang negative, seperti terorisme, narkoba, sex bebas, kejahatan trans internasional, dan lain-lain.
Yang kedua adalah paham radikalisme yang bersembunyi di balik komunitas yang ada di dalam bangsa ini.
“Kita wajib untuk bela Negara di bidang tugas kita msing-masing, kita harus menyayikan lagu Indonesia Raya karena merupakan semangat pemersatu bangsa. Pancasila berguna sebagai ideologi bangsa dalam mengayomi enam agama, maupun suku bangsa yang ada di Indonesia, tidak ada ideologi lain selain Pancasila,” tegasnya.
Dikatakan, tantangan bangsa negara kita saat ini yakni pemahaman dan penghayatan terhadap Empat Konsensus Dasar Bangsa masih rendah, Rasa memiliki terhadap bangsa dan negara masih lemah.
“Sebagian Generasi muda cenderung terpengaruh gaya hidup hedonisme, individualistik, dan materialism,” jelasnya.
Mensosialisasikan empat konsesus adalah tugas preemtif kepolisian yang tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Kepolsian tetapi harus dikerjakan bersama-sama dengan masyarakat.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Boy Rafli Amar,MH dalam sambutannya mengungkapkan bahwa sosialisasi nilai-nilai kebangsaan merupakan sesuatu yang sangat penting yang harus dipahami sebagai anggota Polri.
“Kepolisian adalah penjaga konstitusi negara, konstitusi negara bisa tegak, salah satunya dengan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa kita Pancasila dan UUD Tahun 1945,” ungkapnya.
Hal itu pondasi yang harus ditanamkan di masyarakat, terutama masyarakat yang ada di Papua.
“Nilai-nilai semangat kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme harus menjadi modal kita untuk memagari negara NKRI dari berbagai ancaman yang datang baik dari dalam atau dari luar,” tandasnya.[yat]