Pdt. Lipius Biniluk: Bila Ada SMS Balas, Bila Ada Telepon Jawab

1221
Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin,M.Si, Wakalemdiklat Polri, Irjen Pol. Drs. Boy Rafli Amar,MH saat didoakan secara berantai dari tokoh agama, Kristen, Katolik, Islam, Hindu dan Budha, Jumat (24/8/2018)
Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin,M.Si, Wakalemdiklat Polri, Irjen Pol. Drs. Boy Rafli Amar,MH saat didoakan secara berantai dari tokoh agama, Kristen, Katolik, Islam, Hindu dan Budha, Jumat (24/8/2018)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Bertempat di Aula Gereja Paroki Keuskupan Jayapura,  APO, Kota Jayapura, Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin,M.Si, Wakalemdiklat Polri, Irjen Pol. Drs. Boy Rafli Amar,MH, bersama para pemimpin tokoh lintas agama dan FKUB Provinsi Papua, menggelar do’a dan syukuran, Jumat (24/8/2018).

Ketua FKUB Papua, Pdt. Lipius Biniluk dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa acara tersebut sebagai bentuk rasa syukur atas kerja sama serta sinergitas yang baik selama ini.

“Kami merasakan kerjasama, sinergitas yang terbangun selama ini sudah sangat baik dan sangat luar biasa,” ungkapnya.

Dikatakan, yang dibutuhkan dari seorang pemimpin di Papua ini hanya satu, yaitu komunikasi.

“Bila ada SMS balas, bila ada telepon jawab,” ujarnya.

Irjen Pol. Boy Rafli Amar, MH dalam kesempatan sama mengungkapkan bahwa, kerjasama dan kebersamaan yang baik selama ini dapat terwujud dengan baik, salah satunya terlihat pada saat doa dan puasa bersama untuk Pilkada Papua yang damai.

“Dengan kebersamaan dan doa para pendeta dan ulama, saya merasakan kayaknya 16 bulan saya di sini tidak terasa. Kayaknya baru kemarin saya serah terima jabatan dengan Pak Paulus,” ujarnya.

Kerukunan beragama antar tokoh agama di Papua ini sungguh luar biasa. Tidak ada gesekan yang terkait agama di daerah yang heterogen ini.

Di jabatan yang baru nanti, dimanfaatkan untuk menuntaskan studi di S3, yang sedang menyusun disertasi.

Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Martuani Sormin dalam kesempatan sama mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Pdt. Lipius Biniluk sudah cukup lama.

“Sungguh sangat luar biasa, kalau ada seorang pemimpin senjata utamanya adalah komunikasi,” ungkapnya.

Kapolda dalam juga mengungkapkan keterbukaannya untuķ seluruh tokoh lintas agama.

“Kekuatan saya sebagai polisi hanyalah komunikasi. Kalau komunikasi ini tersumbat pasti ada benturan,” ujarnya.

Kata Kapolda, tugas utama Polisi dengan tokoh agama sama, bedanya tokoh agama bekerja dari sisi rohani, kami Polisi bekerja dari fisik maupun rohani.

“Kalau kam tidak bisa diatur, ya saya tangkap,” ungkapnya.

Doa secara berantai dari lima agama, Kristen, Katolik, Islam, Hindu dan Budha, menutup acara tersebut.[yat]