Penanganan Pengungsi dan Mahasiswa Eksodus Jadi Prioritas Kapllda Baru

666
Kapolda Papua, Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw saat pertama memasuki Mapolda Papua yang diterima dengan jajar hormat, Selasa (1/10/19)
Kapolda Papua, Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw saat pertama memasuki Mapolda Papua yang diterima dengan jajar hormat, Selasa (1/10/19)

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw yang baru dilantik pada Senin (30/9/19) sebagai Kapolda Papua oleh Kapolri, memprioritaskan penanganan pengungsi dari Wamena dan masalah mahasiswa eksodus, di awal tugasnya.

“Tugas kami yang pertama, yaitu menangani saudara-saudara kita yang eksodus dari Wamena, yang kedua mahasiswa,” ungkap Kapolda saat ditemui wartawan usai menerima Pataka Polda Papua, di lapangan apel Mapolda Papua, Rabu (2/10/19).

Yang berikut, lanjut Kapolda, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota untuk proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca konflik di Wamena.

Kata Kapolda, bahwa hingga saat ini, jumlah eksodus dari Wamena mencapai 4648 orang.

“Tetapi sekarang tinggal kurang lebih 900 orang yang ada di beberapa titik penampungan di Sentani,” ujarnya.

Hal itu pun, beberapa warga sudah ada yang akan dibawa ke kampung halaman masing-masing.

“Kemarin kami coba pendekatan kepada mereka, tetapi mereka sangat sindrom,” jelas Kapolda.

Karena itu, para pengungsi masih diberi kesempatan untuk tinggal sambil menenangkan diri.

Untuk pelaku, kata Kapolda Waterpauw, ada tujuh orang yang ditangkap, dan ditetapkan sebagai tersangka.

Saat disinggung tentang aktor utama terjadinya peristiwa anarkis di Wamena, Kapolda masih belum bersedia memberikan statemen. “Nanti sambil jalan,” ujarnya.[yat]