JAYAPURA, PapuaSatu.com – Karena dilaksanakan pas momen liburan anak sekolah, peserta khitanan massal yang digelar Polda Papua di RS Bhayangkara membludak.
Pasalnya, jumlah yang mendaftar melebihi kuota atau batas peserta yang ditetapkan panitia.
Abdul, salah satu orang tua yang mengantarkan anaknya dari Sentani mengaku tidak kebagian nomor pendaftaran, dan tetap berharap masih bisa mengikutkan anaknya untuk dikhitan.
“Kata panitia menunggu barangkali ada yang batal, sehingga anak saya bisa menggantikan posisinya,” ungkapnya.
Kabid Dokkes Polda Papua, Kombes. Pol. dr. Ramon Amiman mengungkapkan pembatasan peserta tersebut karena pelaksanaan khitanan massal hanya dilaksanakan satu hari.
“Untuk peserta kita batasi 250 peserta, karena ditargetkan rampung dalam satu hari,” ungkapnya kepada wartawan usai membuka secara resmi pelaksanaan khitanan massal di RS Bhayangkara, Senin (24/6/2019).
Bila ada kelebihan jumlah pendaftar, diharapkannya bisa diikutkan pada momen-momen yang lain, seperti Hari Bhayangkari, atau momen lainnya di masa mendatang.
Khitanan masal sendiri merupakan bhakti kesehatan yang menjadi bagian dari bhakti sosial dalam rangka Hari Bhayangkara ke-73.
Kata dr. Ramon, untuk bhakti sosial juga ada bhakti religi yang sudah dilaksanakan dengan pembersihan rumah-rumah ibadah, ibadah gabungan TNI-Polri.
“Kemudian di bhakti kesehatan juga ada tiga kegiatan, salah satunya ada khitanan massal, besok di Arso ada pengobatan massal gratis, dan nanti hari Sabtu ada donor darah di sela-sela pelaksanaan pesta rakyat,” ujarnya.
Untuk pelaksanaan khitanan massal, dilaksanakan terpadu antara dokter RS Bhayangakara Polri, dengan dokter TNI dari RS Marthen Indey.[yat]
