JAYAPURA, PapuaSatu.com – Acara Deklarasi Doa dan Puasa yang bertujuan memohon intervensi Allah untuk pembangunanan di Tanah Papua, berlangsung aman dan lancar. Meski, diguyur hujan, namun sekitar 3000 umat Tuhan yang hadir tetap tenang mengikuti prosesi acara sampai selesai. Acara dipusatkan di halaman kediaman Pdt.Lipiyus, Jum’at (11/01/2019) malam.
Deklarasi Doa dan Puasa menuju Papua damai di tahun 2019 yang dikemas dalam rangka Natal dan Tahun baru 2019 ini, merupakan terobosan baru guna menciptakan keamanan dan kedamaian di Tanah Papua, khususnya menghadapi Pilpres dan Pileg serentak 17 April 2019.
Ada tiga poin deklarasi Doa dan puasa yang digagas Pdt.Lipiyus Biniluk,M.Th ini, antaralain, setiap bulan pada tanggal 11 diadakan doa dan puasa serentak se-tanah Papua (7 wil adat), menyatakan 2021 akan diadakan Papua World Prayer Assembelly (WPA), dan deklarasi Dewan Gereja Papua (DGP) yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Feb 2019.
Di depan ribuan umat, Pdt.Lipiyus mengatakan, Doa dan puasa yang dilakukan secara serentak ini diyakini dapat menarik otoritas Allah untuk memberkati Papua dan seluruh umatNya.
“Mari uma Tuhan bersepakat berseruh lewat doa dan puasa, maka mujizat Tuhan dinyatakan, pemulihan pasti terjadi untuk bangsa, rumah tangga,bisnis dan lainnya. Intervensi manusia sudah banyak dilakukan, sekarang waktunya intervensi Allah untuk Papua,”kata pendeta berambut putih ini.
Deklarasi ditandai penandatangan prasasti di atas spanduk berukuran panjang oleh para pimpinan antar denominasi gereja sebagai bentuk dukungan dan komitmen mereka atas pelaksanaan deklarasi doa dan puasa tersebut.
Deklarasi doa dan puasa ini juga dapat dukungan dan apresiasi dari Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjend TNI Yosua P Sembiring dan Kapolda Papua Irjen Pol. Drs.Martuani Sormin. “Arti kehadiran Pangdam dan kapolda adalah untuk mewujudkan secara bersama-sama Papua yang aman damai dalam bingkai NKRI.
“Karena kalo bukan Tuhan yang mengawal kota ini, maka sia-sialah pengawal berja-jaga,”jelas Kapolda mengutip Mazmur 127 :1.
Dukungan yang sama juga datang dari Gubernur Papua yang diwakili staf ahli, Ketua PGGP, Pdt. MPH Maury, S.Th ,Ketua KPU dan Bawaslu Papua yang hadir memberikan sambutannya.
Hidup Kita Hanya Satu Kali
Sementara itu Ketua PGI, Pdt DR. Bambang Wijaya dalam khotbahnya mengingatkan kepada umat,bahwa hidup kita hanya satu kali saja,karena itu jangan isi hidup ini dengan hal yang sia-sia, seperti narkoba, miras, seks bebas dan kejahatan lainnya yang ujungnya membawa kebinasaan, tetapi sebaliknya isi hal-hal positif yang mempermuliakan Tuhan, maka hasilnya membahagiakan.
Dikatakan hidup, umat Tuhan tidak ditentukan oleh nasib, tetapi melalui perjuangan kita, sebagaimana termaktub dalam Firman Tuhan 1 Kor. 9: 24-27. [sn/sony]