JAYAPURA, PapuaSatu.com – Satu kegemberiaan tak terkira dirasakan Muhammad Himawan Joko Prasojo (20) yang setelah dua kali gagal tes untuk jadi anggota Polri, akhirnya dinyatakan lulus dan bisa masuk bintara setelah penentuan tahap akhir (pantokhir) nasional.
Putera dari seorang ayah bernama Suradi dan ibunya bernama Tuni, yang panggilan akrabnya Himawan tersebut, seolah tak percaya bisa lulus jadi bintara Polri setelah beberapa kali usaha dan dua kali gugur di Pantokhir.
Keinginannya yang kuat untuk menjadi anggota Polri membuatnya pantang mundur, dan membuahkan hasil di tes ketiga kalinya pada penerimaan Bintara Polri Tahun 2018.
“Alhamdulillah bisa lulus. Ini berkat semua pihak dan saya ucapkan terimakasih kepada kepolisian,” kata Himawan.
Alumni SMK yang tinggal di RT 008, RW 001, Kelurahan Oyehe, Kecamatan Nabire, tersebut, tak lebih adalah anak seorang tukang mie ayam.
Orang tuanya Suradi, yang kesehariannya berjualan mie ayam, merasa sangat terharu setelah mendengar Himawan dinyatakan lulus tanpa menggunakan uang sama sekali.
“Awalnya tidak percaya kalau masuk polisi tidak bayar,” ungkapnya.
Hal itu tidak seperti kata orang-orang yang didengarnya bahwa “masuk polisi harus mempunyai uang banyak agar bisa jadi anggota Polri”. Tapi ternyata hal itu tidak benar.
“Saya sebagai orang tua hanya bisa mendoakan dan memberi semangat, karena kalau untuk materi kami masih kekurangan, namun berkat tekat, doa dan kerja keras, alhamdulilah apa yang dicita-citakan anak saya akhirnya terwujud,” ungkapnya.
Suradi pun menyucapkan terima kasihnya kepada kepolisian yang sudah menerima anaknya Himawan menjadi anggota Polisi.
“Saya mau ucapkan terimakasih namun ke siapa saya bingung. Jujur saya tidak menyangka,” kata suradi, Kamis (09/8/2018).
Dia berharap dengan anaknya diterima menjadi polisi nantinya bisa mengabdi untuk negara.
“Tentu dengan ini keluarga senang. Itu dia anak yang rajin memang. Itu anak kedua saya dari empat bersaudara,” kata Suradi.
Meski orangtuanya seorang tukang mie ayam, Himawan mengaku tidak minder dan berjuang terus untuk mewujudkan cita-citanya.
Ibunya tuni, juga mengaku sangat bersyukur.
“Alhamdulilah-alhamdulilah, pokoknya luar biasa tak menyangka. Kalau ikut bintara polri adalah keinginan dia sejak dari SMP. Saya mendukung saja cita cita dia,” kata dia.[yat]