
JAYAPURA, PapuaSatu.com – Salah satu dampak yang muncul di masyarakat selama pandemic Covid-19 adalah dampak psikologis.
Untuk itu, Polda Papua telah menyiapkan tim rehabilitasi yang diawaki sejumlah psikolog, guna melayani masyarakat yang merasakan dampak psikologis
Hal itu terungkap dalam dialog intraktif Polisi menyapa dengan tema “Dampak Pandemi Covid 19 Pada Masyarakat Secara Psikis”, di Media Center Polda Papua, Jumat (8/5/20) pagi.
Hadir pada dialog tersebut, Kabag Psikologi Biro SDM Polda Papua AKBP Penri Erison, S.Pd., M.M, Paur Subbag Psipers Bag Psikologi Biro SDM Polda Papua Iptu Rini Dian Pratiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Ipda Try Abriansyah Arif, S.Psi., M.Psi.
Siaran melalui radio Pro 1 RRI Jayapura tersebut dilaksanakan melalui media telepon yang dipandu memandu dari Studio Pro 1 RRI Jayapura.
Kabag Psikologi AKBP Penri Erison, S.Pd., M.M. dalam kesempatannya mengatakan bahwa Covid-19 mempunyai dampak yang sangat besar, bukan hanya diwilayah Papua namun seluruh dunia.
Kami Tim Rehabilitasi Polda Papua bertujuan memberikan rasa tenang kepada masyarakat, selain menjaga fisik, mentalpun harus dijaga guna mencegah penularan Covid 19.
Kegiatan penyakit masyarakat yang masig ada di wilayah tidak boleh terjadi, seperti mengkonsumsi miras hingga mabuk, hal ini dapat mengakibatkan seseorang kehilangan konsentrasi dan kelakuannya sudah tidak normal lagi karena mental orang mabuk sudah tidak terkontrol, hal ini dapat mempercepat penularan Covid 19.
Pemerintah sudah menetapkan pembatasan sosial, kami Tim Satgas Polda Papua sudah melakukan penertiban jam malam dengan melakukan patroli dan membubarkan masyarakat yang masih berkumpul dan berkeluyuran dimalam hari dengan cara menegur.
Kami juga menerima pengaduan masyarakat yang resah akibat kondisi Kamtibmas, kami Satgas Rehabilitasi menghimbau masyarakat jangan lupa ataupun melanggar aturan yang telah dibuat oleh pemerintah contohnya menggunakan masker, jangan melakukan mudik, dalam melakukan kegiatan sehari-hari kita agar dibatasi, silakan hibur diri sendiri dengan melakukan kegiatan positif untuk menjaga daya tahan tubuh kita.
Iptu Rini Dian Pratiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog dalam kesempatannya mengatakan bahwa yang sudah kami lakukan adalah konseling, pendampingan dan penguatan psikologi baik degan cara mendatangi langsung maupun menghubungi pasien positif covid 19 maupun ODP melalui telfon dan videocall.
Pengaruh Covid 19 terhadap psikis masyarakat sangatlah besar, sebagian besar masyarakat merasa cemas yang berakibat sulit tidur, hal ini dapat membuat imun tubuh seseorang menjadi turun. Kami melakukan pendampingan psikologi dan konseling serta penguatan psikologi agar masyarakat dapat tenang dan tidak panik.
Kami menghimbau kepada masyarakat agar dapat mengendalikan diri sendiri, melakukan pola hidup sehat, selalu mencuci tangan dengan sabun, selalu menggunakan masker, dirumah aja dan jaga jarak dalam berkomunikasi. Secara psikologis dalam menangani covid 19 adalah jangan cemas, sebagian besar masyarakat memiliki rasa takut yang berlebihan, hal ini dapat membuat imun seseorang menurun.
Jangan takut untuk melapor jika ada yang memiliki gejala covid 19, sudah ada satgas URC yang bisa dihubungi, jangan menjauhi atau mengucilkan masyarakat yang terindikasi covid 19, hal ini dapat membuat masyarakat yang memiliki gejala covid 19 jadi takut untuk melapor ataupun cemas yang dapat menimbulkan penyebaran covid 19. Tips kepada masyarakat agar melihat dari sisi positif, jangan lupa tersenyum dan bahagia, saling melindungi diri sendiri maupun orang lain, pola hidup sehat, kurangi berita atau informasi yang dapatt membuat kita cemas.
Ipda Try Abriansyah Arif, S.Psi., M.Psi., Psikolog dalam kesempatanya mengatakan bahwa untuk masalah keadaan ekonomi, pemerintah telah melakukan berbagai cara dengan memberikan bantuan baik berupa bahan makanan maupun uang tunai.
Polda Papua sudah membentuk Satgas pencegahan untuk mengontrol kondisi ekonomi daerah dan melakukan penertiban penimbunan bahan pangan. Untuk masyarakat yang berkebun, jika pandemi ini masih berlanjut dalam waktu yang lama maka bisa melanjutkan berkebun tentunya dengan memperhatikan prosedur pencegahan covid 19 dan pemerintah kiranya dapat memperhatikan masyarakat.[yat]