Tokoh Agama Papua Imbau Masyarakat Jaga Persatuan dan Kesatuan

995
Pdt. James Wambrauw

JAYAPURA, PapuaSatu.com – Mencermati situasi yang berkembang pasca kejadian di Surabaya dan Malang, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja se Kota Jayapura, Pdt. James Wambrauw meminta masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kita ketahui bahwa beberapa waktu yang lalu menjelang hari kemerdekaan RI ke-74 terjadilah beberapa siatuasi khususnya di asrama mahasiswa Papua di Kota Surabaya dan di Malang, yaitu terjadinya provokasi isu-isu oleh sekelompok orang kepada mahasiswa Papua yang tersebar di media sosial. Hal ini yang membuat terjadinya konflik kericuhan di beberapa kabupaten di Papua Barat dan juga adanya demo damai di Papua,” tuturnya, Senin (26/8/19).

Banyak sekali kerugian yang diakibatkan oleh konflik kericuhan tersebut, seperti ketidaktenangan masyarakat, banyak anak-anak yang tidak bisa sekolah, ekonomi juga terganggu karena banyak toko yang tutup.

“Itu semua merupakan kerugian-kerugian yang muncul akibat situasi tersebut,” tandasnya.

Untuk itu, Pdt. James Wambrauw meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mempercayakan proses hukum terhadap para pelaku penyebar hoax dan provokator kepada pihak keamanan, dalam hal ini Kepolisian.

“Oleh sebab itu, kita harus mendukung setiap proses dan penegakan hukum yang dilakukan kepolisian,” ujarnya.

Terkait aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat dan mahasiswa melalui demo damai di Kantor Gubernur, tentunya telah terima oleh Gubernur Papua dan akan diteruskan ke pemerintah Pusat.

“Maka itu, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan situasi untuk mengganggu stabilitas keamaan di Negara kita,” imbaunya.

“Sebagai anak bangsa, kita harus tetap menjaga keamanan dan ketertiban dimana saja kita berada baik itu Papua maupun luar Papua dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” sambungnya.

Pdt. James Wambrauw juga meminta dan memohon kepada semua pihak, terutama kepada masyarakat Papua yang ada di tanah Papua, untuk dapat lebih menenangkan diri.

“Mari kita sebagai wilayah yang diinjak dengan nama Tuhan dengan nama Injil, mari kita ikuti teladan Yesus, karena masalah ini sudah kita ketahui bersama dan sudah diproses secara hukum melalui pihak yang berwajib,” imbaunya lagi.

Sebagai warga jemaat gereja dan umat yang ada di tanah Papua, kata Pdt. James Wambrauw, diharap untuk bersabar.

“Mari kita tenang, mari kita mengikuti teladan Tuhan Yesus karena teladan Tuhan Yesus itu dia mengampuni orang yang menghina dia, orang yang meludahi diapun dia ampuni, bahkan di atas kayu salib dia berkata “ Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tau apa yang mereka perbuat”,” ajaknya.

Pdt. James Wambrauw juga meminta kepada semua piha, terkhusus masyarakat Papua untuk kita menjaga kerukunan.

“Mari kita menjaga dan melindungi saudara kita yang datang dari daerah-daerah lain yang tinggal di tanah Papua, jangan ada yang bertindak seperti mau balas dendam atau mengucapkan kata-kata hujatan atau penghinaan seperti yang terjadi di asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan malang,” ajaknya lagi.

“Sekali lagi saya atas nama Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja se-Kota Jayapura, mari kita melepaskan pengampunan, mari kita jaga kehidupan kita sebagai warga Bangsa Indonesia,” sambungnya.

Pdt. James Wambrauw juga meminta kepada warga Nusantara untuk tetap tenang dan tidak usah takut melakukan aktifitas.

“Mari kita bangun Tanah Papua ini bersama-sama untuk mewujudkan Papua yang aman dan damai. Bagi anak-anak Papua yang sedang menempuh pendidikan di luar untuk saling menghargai budaya masing-masing, sehingga terjalin kebersamaan antara anak bangsa,” tuturnya.

“Kita yakin dan percaya bahwa tanah Papua adalah tanah yang diberkati, mari kita saling menghargai suku, ras dan agama untuk terciptanya Papua yang aman dan damai sehingga pembangunan dapat berjalan dengan baik,” tandasnya melanjutkan.[yat]