Danrem 173/PVB Brigjen TNI I Yoman Cantiasa, saat berpose bersama dengan lima wilayah adat Saireri usai penobatan Dandrem sebagai Panglima penjaga Wilayah Adat Saireri, Sabtu (7/10/2017). (Pendam XVII/Cenderawasih/PapuaSatu.com)
BIAK, PapuaSatu.com – Komandan Korem 173/ PVB, Brigjen TNI I Yoman Cantiasa dinobatkan sebagai Panglima penjaga Wilayah Adat Saireri atau disebut “Man Waren Saireri. Penobatan ini dilakukan oleh 5 kepala suku dari lima wilayah adat Seireri yang berlangsung di gedung Wanita, Sabtu (7/10/2017).
Kelima Wilayah adat Saireri ini terdiri dari wilayah adat Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen, Waropen, Nabire dan Mamberamo Raya.
Prosesi penobatan Danrem 173/ PVB sebagai Man Waren Saireri ditandai dengan pemasangan atribut atau symbol symbol Kebesaran wilayah adat Saireri oleh masing masing Ketua Lembaga Masyarakat Adat.
Ketua Lembaga Msyarakat Adat (LMA), Kepulauan Yapen menyebutkan, dengan diangkatnnya Danrem 173/Praja Vira Braja sebagai Panglima Penjaga Wilayah Adat Saireri, berarti sebuah tanggungjawab yang diberikan adat yang selama ini sudah memberikan kepercayaan kepada masyarakat dalam menjaga wilayah adat secara bersama-sama.
“kami berikan hak untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah baik kabupaten yang ada di wilayah Saireri maupun provinsi Papua dan pemerintah pusat. Suara masyarakat adat kami salurkan lewat beliau sebagai panglima wilayah adat untuk nantinya memperjuangkan hak hak masyarakat ,” ungkapnya.
Ia menegaskan, lima wilayah ada mengkukuhkan Dandrem 173/ PVB sebagai Panglima Penjaga Wilayah Adat Saireri karena memiliki pertimbangan mendasar. Dimana dasar pemikiran utama adalah Dandrem mempunyai wilayah teritorial di wilayah Saireri maupun Meepago dan Lapago.
“ kami masyarakat adat ingin supaya wilayah Saireri aman dari gangguan luar maupun dalam. Dengan demikian kami memberikan mandat dan mengukuhkan beliau sebagai “man waren saireri” dari bahasa Biak yang artinya, orang yang selalu terjaga dan siap siang ataupun malam selalu menjaga dan melihat seluruh masyarakat yang ada di wilayah adat Saireri,” jelasnya.
Sementara, Komandan Korem 173/PVB Brigjen TNI I Yoman Cantiasa mengatakan, untuk pertimbangan kenapa ada kegiatan seperti ini berdasarkan undang yang diberikan lima wilayah adat.
“ saya melihat merkea tadinya maju mundur tapi mereka betul betul serius menunjuk saya sebagai Panglima Adat Saireri yang memiliki wilayah yang cukup luas, jadi di Papua ada tujuh wilayah adat khususnya Saireri mereka sudah kompak,” ujarnya.
Komitmen mereka telah disampaikan langsung kepada ketua LMA provinsi Papua, yang memberikan apresiasi luar biasa. “Ketua LMA Papua mengharapkan bukan hanya Saireri wilayah yang lain juga kita harapkan akan bersatu kepala kepala sukunya sehingga kita bisa kompak seluruh Papua, kita bisa bersatu dan merapatkan barisan untuk bekerja sama membangun wilayah Papua” jelasnya. (nius)