Dinas Kesehatan Biak Evaluasi dan Validasi Data Program TBC

1104

BIAK, PapuaSatu.com – Dinas kesehatan Biak Numfor mengevaluasi dan validasi data program TBC di kabupaten Biak Numfor Tahun 2018. Pertemuan yang akan berlangsung selama tiga hari ini dilaksanakan di Hotel Mapia, pada Senin 15 Oktober 2018.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor dr. Daisy Urbinas mengatakan, berdasarkan data dari Provinsi Papua, angka indeks tahun 2017 terdapat 64% dari angka keberhasilan pengobatan.

Sementara untuk data dari WHO untuk tahun 2017 Kasus Tubercolosis (TBC) tertinggi mencapai satu juta dua puluh ribuan per tahun tetapi yang terdata baru 420.

Ia menjelaskan Tubercolosis merupakan penyakit menular yang sangat mudah ditularkan melalui kuman yang hidup di udara selama 72 jam sehingga orang yang hidup disekitar penderita TB beresiko tertular.

“ jadi kami melakukan evaluasi untuk melakukan pendataan yang tepat guna mengurangi penyebaran penyakit TB di Kabupaten Biak Numfor, ” ujar Kepala dinas kesehatan dr.Daisy Urbina.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, terdapat 600 pasien/tahun dari 1000 tersangka/penular. Namun masih ada yang belum terdeteksi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika ada gejala TBC.

Untuk fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan Rumah sakit, telah tersedia suat alat tes cepat molekuler (TCM) yang dapat mendeteksi penyakit dalam waktu dua jam.

Sementara itu, Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit Ruslan M.kes (Epid) mengungkapkan bahwa Kabupaten Biak Numfor dengan prevalensi tes detection, untuk model yang perhitungan sekarang sebenarnya sudah cukup bagus di atas 200% tingkat keaktifan rumah sakit atau puskesmas sudah cukup bagus. “Apalagi sekarang,  dengan adanya program dari rumah ke rumah teman-teman dari Puskesmas mendatangi dari rumah ke rumah bisa menangkap itu jika ada gejala batuk bisa diarahkan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit.” Ungkap ruslan

Untuk pasien dengan resisten obat menjadi berbahaya bagi masyarakat di sekitarnya. maka sangat penting berobat secara teratur, Bagaimana penularannya dan juga mencegah penularan Nya kepada orang disekitarnya.

Salah satu upaya yang saat ini dilakukan yakni bagaimana meningkatkan kapasitas petugas di Puskesmas dalam rangka menurunkan Apa yang dijadikan masalah.”dengan pelatihan ini juga kami di kabupaten adalah turun ke sana dalam rangka pendampingan fungsi supervisi dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat.” Jelas ruslan

Begitu juga dengan petugas kesehatan harus ada sinkronisasi dengan petugas laboratorium sehingga dua hal ini harus sama-sama menjadi pemahaman yang sama.

Dalam pertemuan ini juga disampaikan beberapa materi terkait Bagaimana sistem pelaporan, Bagaimana pemeriksaan dan pengiriman spesimen dari kabupaten, dari provinsi.

Dinas kesehatan Biak Numfor telah menyiapkan tenaga analis untuk Puskesmas, juga difasilitasi dengan mikroskop. Sehingga diharapkan ketika ada kasus suspek, sudah mampu dilakukan oleh ke Puskesmas.

Kemudian ada juga Kroscek dari Puskesmas ke Kabupaten, sehingga apabila ini sudah bagus maka kualitas daripada pelayanan TB di Kabupaten Biak Numfor. “diharapkan kepada masyarakat ketika mereka mengalami batuk berdahak Lebih Dari 2 minggu Segera datang ke faskes seperti Puskesmas atau dokter, ”pungkasnya. [vhie/loy]